Meulaboh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat hingga saat ini telah memerintahkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di daerah tersebut, untuk mendata tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan banjir.
“Kami sudah minta PPK di setiap kecamatan untuk mendata atau menginventarisir TPS saja yang rawan banjir,” kata Ketua KIP Kabupaten Aceh Barat Cici Darmayanti kepada wartawan di Meulaboh, Minggu.
Cici Darmayanti mengatakan KIP Aceh Barat memerintahkan PPK di daerahnya, agar melihat titik koordinat yang rawan banjir di setiap kecamatan.
Nantinya setelah tahapan pendataan (inventarisir) selesai dilakukan, barulah KIP Aceh Barat menyurati KIP Aceh untuk memastikan apakah TPS yang rawan banjir tersebut akan dipindahkan, atau tetap berada di lokasi awal.
Cici Darmayanti menyebutkan, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada 2024 di Kabupaten Aceh Barat, berjumlah sebanyak 424 TPS. Pada Pemilu 2024, jumlah TPS berjumlah sebanyak 639 TPS.
Seperti diketahui, saat ini sebagian besar wilayah Aceh termasuk di Kabupaten Aceh Barat masih dilanda hujan dan sejumlah desa di daerah tersebut sempat terendam banjir pada pekan lalu, dengan ketinggian air berkisar 20-150 sentimeter.
Data yang diperoleh dari BPBD Aceh Barat pada Rabu (20/11), sebanyak 3.811 jiwa atau 1.312 kepala keluarga (KK) di daerah tersebut terdampak banjir.
Ada pun sebaran masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat diantaranya di Desa Blang Cot Mameh berjumlah 55 jiwa atau 33 KK, Desa Napai sebanyak 402 jiwa atau 130 KK, Desa Pasi Malee sebanyak 62 jiwa atau 33 KK, Desa Cot Rubek sebanyak 45 jiwa atau 32 KK.
Kemudian Desa Cot Rambong sebanyak 75 jiwa atau 40 KK, Desa Nalet (masih di data), Desa Peuleukung sebanyak 56 jiwa atau 36 KK, Alue Perman (masih di data), Desa Alue Leuhob sebanyak 72 jiwa atau 48 KK, Pasi Mali sebanyak 62 jiwa atau 33 Kk, serta Desa Cot Lagan (masih di data).
Sedangkan di Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, jumlah masyarakat terdampak banjir sebabyak 2.779 jiwa atau 869 KK terdiri tersebar di Desa Teupin Peuraho sebanyak 723 jiwa atau 217 KK, Desa Keub sebanyak 650 jiwa atau 215 KK.
Kemudian di Desa Peuribu sebanyak 1.070 jiwa atau 280 KK, serta Desa Gunung Pulo sebanyak 336 jiwa atau 103 KK.