"Harga gabah kualitas GKP menurun disebabkan sedang masa panen di beberapa wilayah dan kualitas gabah hasil panen yang kurang baik,” ujarnya.
Di sisi lain, BPS mencatat peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Aceh pada November 2024 menjadi 122,11 atau mengalami kenaikan 0,27 persen dibanding Oktober 2024.
“Hal ini disebabkan adanya kenaikan NTP pada sub tanaman perkebunan rakyat, dan sub sektor peternakan,” kata Riswan.
Sedangkan NTP nasional pada bulan itu berada pada angka 121,29 atau mengalami kenaikan 0,49 persen dari bulan sebelumnya. NTP Aceh relatif lebih tinggi dibanding NTP secara nasional.
Baca: FOTO - Realisasi serapan gabah petani di Aceh
NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.
Ia menambahkan, untuk indeks harga yang diterima petani Aceh pada November 2024 sebesar 142,20 atau mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen dibanding periode sebelumnya.
Komoditas utama yang menjadi penyumbang kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah kelapa sawit, kopi, dan karet.
Sedangkan indeks harga yang dibayar petani atau Ib pada bulan itu sebesar 116,45 atau juga mengalami kenaikan 0,20 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Komoditas penyumbang kenaikan Ib adalah bawang merah, tomat sayur, dan minyak goreng,” kata Riswan.
Baca: Biaya produksi melonjak, petani Abdya harap harga beli gabah juga tinggi