Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh membahas peluang ekonomi kreatif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.
"Kami membahas peluang kerja sama dalam pengembangan ekonomi kreatif di Aceh, termasuk dalam sektor halal, gastrodiplomasi, pembiayaan usaha kreatif, serta pemanfaatan data ekonomi kreatif di lingkungan akademik bersama Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Isu Strategis dan Antar lembaga," kata Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman di Banda Aceh Kamis.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menerima Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Isu Strategis dan Antar lembaga, Rian Syafriansyah di ruang kerjanya di Darussalam, Banda Aceh.
Mujiburrahman mengapresiasi langkah Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya yang juga putra Aceh yang menjadikan provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebagai salah satu daerah prioritas dalam program pengembangan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan itu ia mengatakan, UIN Ar Raniry siap bersinergi dengan Kemenparekraf dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Aceh.
"Kami memiliki sumber daya yang siap untuk menjalankan berbagai program ekonomi kreatif," katanya.
Menurut dia UIN Ar-Raniry telah berkontribusi dalam tren kerja kreatif, mulai dari laboratorium sertifikasi halal hingga inkubator kewirausahaan.
"Alhamdulillah mahasiswa kami juga telah menghasilkan karya-karya film berkualitas, seperti Emas Biru yang mengangkat potensi sumber daya alam dan pariwisata Pulau Aceh," kata Mujiburrahman.
Selain itu, Mujiburrahman mendorong Pemerintah Pusat agar segera membentuk lembaga struktural vertikal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Aceh.
"Keberadaan lembaga ini penting agar program-program nasional dapat bersinergi dengan daerah dan memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh," katanya.
Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Isu Strategis dan Antar lembaga, Rian Syafriansyah menyebutkan Aceh termasuk dalam 15 wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional.
Ia menilai Aceh memiliki potensi besar yang dapat menjadi penggerak ekonomi lokal dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pengembangan ekonomi kreatif di Aceh menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menciptakan mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Kami percaya bahwa potensi Aceh bisa dioptimalkan," kata Rian Syaf.
Baca juga: Tujuh dosen UIN Ar-Raniry jadi profesor