Aceh Timur (ANTARA) - Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan ribuan infrastruktur mengalami kerusakan akibat banjir besar melanda kabupaten di pesisir timur Provinsi Aceh tersebut.
"Banjir yang terjadi beberapa hari lalu merupakan yang terparah sepanjang tahun ini di Kabupaten Aceh Timur. Ribuan infrastruktur rusak parah," kata Iskandar Usman Al-Farlaky di Aceh Timur, Senin.
Ia menyebutkan infrastruktur tersebut di antaranya bangunan pertokoan. Banyak bangunan toko roboh, dinding jebol, barang dagangan hancur, bahkan hilang dibawa air. Sebagian kawasan bisnis tergenang lumpur tebal.
Banjir, kata dia, juga menyebabkan banyak rumah warga rusak bahkan ada yang hilang terseret arus banjir. Ribuan rumah juga terendam lumpur hingga dua meter, sehingga menenggelamkan hampir seluruh bangunan.
Kemudian, kata Bupati, akses jalan di beberapa titik amblas. Sementara, sejumlah kawasan dilaporkan mengalami longsor akibat struktur tanah yang tidak stabil setelah diguyur hujan tanpa henti.
"Di beberapa wilayah banjir, situasi belum membaik. Seperti di Peureulak dan Julok hingga kemarin masih terendam banjir. Masyarakat masih bertahan di pengungsian," katanya
Iskandar Usman Al-Falrky menyebutkan jembatan penghubung di wilayah Peureulak dan Julok mengalami kerusakan sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Baca: Puluhan warga Aceh Timur bertahan di atap rumah terjebak banjir
Banjir juga belum menunjukkan tanda-tanda surut, membuat ribuan warga masih terisolasi dan sulit mendapatkan bantuan. Selama beberapa hari terakhir sejumlah wilayah gelap gulita karena aliran listrik terputus total.
Parahnya lagi, jaringan komunikasi terputus, sehingga komunikasi masyarakat dengan keluarga di luar daerah tidak dapat dilakukan sama sekali, kata Iskandar Usman Al-Farlaky.
"Barulah pada Minggu (30/1) pagi, listrik kembali menyala di sejumlah kawasan. Namun, sebagian wilayah lainnya masih mengalami gangguan," kata Bupati Aceh Timur.
Mantan Anggota DPR Aceh itu menyebutkan tim gabungan BPBD, TNI, Polri, relawan, serta perangkat desa terus melakukan upaya evakuasi serta pendistribusian bantuan.
Namun, akses yang terputus dan kondisi di lapangan yang belum stabil membuat proses penanganan berjalan lambat, sehingga masih ada korban banjir belum dapat tertangani dengan maksimal
Bupati mengatakan pemerintah daerah masih terus mendata kerusakan infrastruktur. Masyarakat juga berharap bantuan logistik dan perbaikan infrastruktur dapat segera dipercepat mengingat aktivitas ekonomi lumpuh total dan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal.
"Saya selaku pimpinan pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan," kata Iskandar Usman Al-Farlaky.
Baca: Update Bencana Aceh, Jenazah dari kuburan terbawa ke rumah warga
