Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Adly Tjalok secara aklamasi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Provinsi Persatuan Sepkabola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Aceh periode 2018 - 2022 pada kongres di Banda Aceh, Minggu sore.
Sebanyak 24 vouter (peserta) yang memiliki hak suara terdiri dari 13 asosiasi kabupate/kota (Askab/Askot) dan 11 klub serta komisi wasit yang hadir dalam kongres tersebut semuanya sepakat dan memilih Adly Tjalok sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Aceh.
Peserta yang sepakat dan setuju Nazir Adam (Askab Pidie) yang didampingi Khadir TM (Asprov PSSI Aceh) sebagai pimpinan sidang dalam kongres ini berhasil memilih dan menetapkan wakil ketua umum dan komite exsekutif (exco).
Sementara 13 Askab/Askot yang hadir yaitu Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Bener Meriah, Subulussalam, Aceh Singkil, Simeulue, Abdya, Aceh Barat dan Aceh Jaya.
Sedangkan 11 klub yang hadir yaitu PS Peureulak Raya (PSPR), PSAU, Aceh Putra Galatama (APG), Aceh Utara FC, PSLS, PS Pidie Jaya, PSAP, Persada, Meulaboh FC, PS Simeulue, dan komisi wasit.
Setelah melalui pembahasan yang alot, 24 vouter sepakat memilih dan menetapkan Nazir Adam sebagai wakil ketua serta sembilan orang komite exco yaitu Dede Sulaiman, Irfan, Hamdani, Amru, Azhari, Erli Hasyim, Akrim, Zul Ikram, Muzakkar Abdullah, S.Ag.
Sebelumnya juga semua peserta forum kongres ini menerima laporan pertangunggjawaban pengurus Asprov PSSI Aceh masa bakti 2014-2018.
Pemimpin sidang Nazir Adam yang mengatakan hasil kongres ini sesuai statuta sah, karena dihadiri 50 persen plus satu, yang hadir 24 dari 47 anggota Asprov PSSI Aceh yaitu Askab/Askot dan klub profesional, klub liga III amatir yang aktif dan wasit.
Nazir menyebutkan kongres ini sebelumnya sudah melalui tahapan-tahapan yaitu pembentukan panitia, penetapan komite pemilihan, komite pemilihan banding yang dilakukan 30 Desember 2017, hingga pelaksanaan kongres. "Sesuai statuta kongres ini sah," tegas Ketua Umum Askab Pidie ini.
Diungkapkannya, umumnya Askab/Askot dan klub langsung ketua umunya yang hadir dalam kongres ini.
Hasil kongres ini, katanya diserahkan kepada panitia pelaksana. Selanjutnya panitia yang menyerahkan hasil kongres kepada PSSI Pusat, tembusan ke KONI Aceh. Hasil ini jika diminta juga akan dikirim ke Badan Atbitrase Olahraga Republik Indonesia (Baori).
Ditambahkannya walaupun pembukaan kongres tidak dihadiri KONI Aceh, sesuai statuta kongres ini sah. "Pembukaan itukan seremoni," jelasnya.
Kongres yang dimulai pukul 11.30 WIB berlangsung demokratis, namun sidang sempat alot soal statuta, pembahasan keabsahan peserta, tata tata tirtib dan pemilihan exco.
Adly Tjalok ketika ditanya wartawan mengapa kongres tidak jadi dibuka oleh Ketua Umum KONI Aceh, Muzakkir Manaf, menjelaskan, "Kita sudah tunggu sejak malam belum ada berita. Kita tunggu hari ini, hingga pukul 10.00 WIB belum hadir. Akhirnya saya buka sendiri sesuai permintaan Askab/Askot dan klub dan sesuai statuta."
Sebelumya Khaidir TM mengungkapkan untuk pelaksanaan kongres panitia telah mengundang 71 peserta yang terdiri dari Asosiasi Kabupaten/kota (Askab/Askot) PSSI di Aceh, klub-klub anggota Asprov PSSI Aceh, Asosiasi Futsal, Komisi Wasit.
Dijelaskannya, dari dari 71 yang diundang tersebut 47 diantaranya adalah vouter (pemilik suara) dan sisanya peninjau.
Ia juga mengungkapkan calon ketua umum yang mendaftar sebelumnya ada dua yaitu Adly Tjalok dan Zaini Yusuf, akhirnya tinggal satu calon lagi Adly Tjalok, sedangkan Zaini Yusuf mengundurkan diri.
Sebutnya untuk wakil ketua satu orang yaitu, Nazir Adam (dari Pidie) dan Exco ada 13 orang yang mencalonkan diri.
Sementara dalam sidang pembuka kongres yang dipimpin Ketua Komite Pemilihan (KP) ? independen- Baharuddin AR (akademisi dari UIN Ar-Raniry Aceh), setelah absensi peserta dari 47 vouter yang diundang yang hadir 24 vouter.
Forum sepakat kongres sah dilaksanakan, karena vouter yang hadir dua pertiga dari yang diundang atau 50 persen plus satu, sehingga mencukupi quorum.