Meulaboh (Antaranews Aceh) - Puluhan pemuda gampong/ desa di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengikuti diskusi publik membahas tentang perencanaan dana desa yang diselenggarakan Komunitas Muda Barat Selatan Aceh (KMBSA).
"Kegiatan ini dibuat agar sesama warga gampong tidak konflik sosial hanya gara-gara dana desa. Jika ada masalah pemuda harus bersikap bijak untuk memusyawarahkan terlebih dahulu,"kata Ketua Panitia pelaksana Aris Munadi, di Meulaboh, Rabu.
Didampingi sekretaris panitia Nasri, dijelaskan, para pemuda gampong harus bisa mengawal tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan anggaran dana gampong sehingga pembangunan daerah tidak lepas kontrol.
Pada kegiatan yang diikuti 130 pemuda tersebut, panitia menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pemberdayaan Mukim dan Gampong (DPMG) Aceh Barat, Teuku Fadhli, tenaga ahli P3MD Aceh Barat, Said Junaidi, dan ketua Saber Pungli Aceh Barat.
"Pemuda harus mengawasi dana gampong dan pekerjaan proyek-poyek yang dikerjakan dengan dana desa sehingga dengan adanya peran pemuda pelaksanaan pembangunan di gampong menjadi lebih baik,"kata Teuku Fadhli.
Ia juga merespon adanya laporan pemuda Gampong Ujong Drien, pada pertemuan itu, yang menyampaikan belum terlihat manfaat lebih dari penggunaan dana desa, menurut Fadhli, ada kesalahan dalam proses penganggaran pembangunan desa setempat.
Pada pertemuan itu, pemuda gampong juga mengusulkan, agar adanya pengalokasian dana atau gaji untuk ketua pemuda, Teuku Fadhli menyatakan belum ada aturan untuk mengaji ketua pemuda apabila menggunakan dana desa, kecuali honor kegiatan.
"Dana untuk visi misi Bupati Rp15 juta per orang saat ini sudah berubah bentuk menjadi bantuan pemberdayaan ekonomi dengan kisaran antara Rp5 juta - Rp15 juta, sesuai usaha modal yang akan dibantu,"sebut Fadhli.
Sementara itu Ketua Saber Pungli Wakapolres Aceh Barat, Kompol Edy Bagus Sumantri, menyampaikan, sebagai pembina aparatur gampong, pihak kepolisian tetap melaksanakan penegakan hukum apabila mendapatkan penyalahgunaan kekuasaaan.
"Silahkan gunakan dan manfaatkan anggaran dana gampong kesemua kegiatan yang direncanakan, yang penting tidak melanggar aturan. Jika aturan dilanggar nanti akan berurusan dengan saya juga di polres,"tegasnya.
Kompol Edy, memintakan, pemuda agar mengingatkan aparatur desa agar transparan dalam perencanaan dan penggunaan dana desa dengan cara mempublikasikannya lewat baliho sehingga tidak terkesan tertutup dalam pengelolaan dana desa.