Redelong (Antaranews Aceh) - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bener Meriah menggelar seminar sehari Pendampingan Orangtua dalam Mengurangi Kenakalan Remaja di Redelong, Kamis.
Seminar tersebut diikuti sedikitnya 130 peserta dari berbagai kalangan, diantaranya dari unsur kepala kampung, imam kampung, ketua pemuda, guru ngaji, pengurus Osis, dan unsur dari ibu-ibu kemacatan serta pengurus organisasi wanita di Bener Meriah.
Ketua panitia, Teti Jupiadi, kepada wartawan mengatakan seminar sehari tersebut bertujuan memberi pemahaman kepada orangtua agar dapat mengetahui secara kasat mata perkembangan anak mereka di era sekarang ini, sehingga tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
"Agar orangtua mampu membantu permasalahan anak agar tidak lebih parah, agar orang tua lebih memperketat pengontrolan terhadap anak, dan agar orang tua memperdalam ilmu agama terhadap anak," tutur Teti.
Ketua GOW Bener Meriah, Nikmah, kepada peserta seminar menyampaikan bahwa perkembangan teknologi sekarang ini dengan penggunaan internet juga telah berperan menimbulkan permasalahan sosial yang menjangkiti remaja saat ini.
"Kemana-mana hanya pegang handphone, main game di handphone, baca koran di handhone, nonton tv di handphone. Kecanduan terhadap handphone ini adalah salah satu hal yang mendorong kenakalan remaja," tutur Nikmah.
Nikmah mengharapkan agar para orangtua dapat bijaksana dan mengetahui cara mendidik anak agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja seperti tawuran, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan Narkoba.
"Untuk itulah kita disini, bergabung dalam acara seminar yang sangat bermanfaat ini. Seminar sehari ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada kita selaku orangtua tentang pola asuh pendampingan anak dan remaja di era digital," ujar Nikmah.
Seminar sehari tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi. Dalam sambutannya, Sarkawi menekankan agar para orangtua harus selalu memantau perkembangan anak remajanya agar tidak terjurumus pada penyalahgunaan Narkoba.
"Kita tidak ingin menghasilkan generasi pecandu Narkoba," tutur Sarkawi.
Menurutnya, saat ini 70 persen kasus yang ditangani kepolisian setempat adalah terkait penyalahgunaan Narkoba.
Karena itu, Sarkawi meminta para orangtua untuk lebih bisa memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya Narkoba dan memastikan anak tidak terjerumus barang-barang haram tersebut.
"Selama ini mungkin kita berpikir bahwa sabu-sabu adalah permainan kelas elit, dan jauh dari Bener Meriah. Ternyata hari ini sudah di tengah kita, menimpa anak-anak kita. Jadi mari kita diskusikan permasalahan ini dengan serius," ujar Sarkawi.