Banda Aceh (Antara News) - Tim Islam dalam Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia dalam babak penyisihan tumbang satu persatu alias mereka harus angkat koper dari Negara Beruang Merah Rusia.
Tim yang Islam pertama sekali tidak lolos ke babak berikutnya adalah Mesir, setelah dikalahkan oleh tuan rumah Rabu (20/6) malam dengan kekalahan telak 1-3.
Tim Islam lainnya yang menyusul Mesir adalah Tim Maroko setelah hari yang sama dihancurkan Portugal 0-1. Masih dengan Tim Islam dipastikan akan angkat koper dari Rusia lagi-lagi Saudi Arabia, dimana Negara Gurun pasir ini juga ambruk saat melawan Tim Uruguay 0-1
Seperti kita ketahui dalam pesta akbar bola kaki piala dunia 2018 yang berlangsung di sepuluh kota di Rusia ini, skuad Islam terdiri dari Mesir, Maroko, Arab Saudi, Iran, dan Tunisia, setelah mereka lolos dari kualifikasi masing-masing zona nya.
Sementara itu Tim Islam dari Iran diprediksikan juga akan mengalami nasib yang sama dengan saudaranya yang lebih dulu tersisih, setelah tadi malam Iran kalah dengan Spanyol 0-1, tapi masih bisa bertahan karena Iran dipertandingan pertama menang melawan Maroko 1-0 pada tanggal 15 Juni lalu.
Anak Muda Aceh Kecewa
Pada sisi lain, pemantauan Antaranews, setiap kali pertandingan Tim Islam, anak muda dan para remaja Aceh merasa kecewa, karena satu persatu ambruk pada babak penyisihan ini.
Anak anak Aceh, saat dimintai pendapat, mereka umumnya sangat kecewa serta prihatin atas kekalahan tim tim Islam tersebut.
Sebagai sesama muslim menjadikan tim tim Islam sebagai favorit-nya dalam pertandingan Piala Dunia ini dan mereka mengapresiasikan pola dan teknik penguasaan bola yang seimbang dengan tim tim dunia lainnya.
Hanya nasib saja bagi tim Islam yang kurang beruntung, sebut salah satu penonton, dr Ronaldy Ferdian Rusly disela sela sesudah menonton piala dunia disalah satu warung kopi di kawasan Lampineung Banda Aceh.
Bagi dr Ronald Ferdian, dengan adanya lima negara Islam yang ikut kontestan Piala Dunia pada tahun ini, menjadi salah satu kebanggaan bagi dirinya dan muslim dan masyarakat Aceh lainnya, sudah pasti mendukung negara saudaranya.
Lain lagi dengan remaja Aceh satu ini, Fikram Farizi, Amd, setiap kali ada pertandingan Tim Islam di Piala Dunia selalu menyempatkan diri untuk terus menonton, dimana menurut remaja Aceh ini, masuk dalam deretan perserta Tim Piala Dunia 2018 ini sudah sangat bersyukur walau lawan lawannya sangat berat.
Akan tetapi kebanggaan nya pada Tim Islam walau banyak yang berguguran pada babak penyisihan, semua ini menjadi evaluasi negara negara Islam lainnya di dunia dan menjadi inspirasi untuk bisa masuk dalam jajaran even elite ini di Piala Dunia yang akan datang, semoga.