Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) berupaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2019, terutama di daerah rawan terbakar di provinsi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, upaya yang dilakukan pemangku kepentingan di daerah ini adalah dengan lebih meningkatkan lagi upaya pengendalian karhutla terutama di lahan kering dengan melakukan tiga tahap pelatihan.
"Untuk tahap pertama, telah berlangsung di Banda Aceh selama tiga hari yang di mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2019. Kegiatan ini diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang dari berbagai unsur di enam kabupaten/kota," katanya.
Ia menerangkan, kegiatan itu diikuti perserta terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Sabang, dan unsur TNI dari Kodam Iskandar Muda, dan Polri dari Polda Aceh.
Sementara pemangku kepentingan lain, meliputi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Dinas Perhubungan Aceh, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas Aceh, dan instansi terkait lainnya.
Pemateri dihadirkan terdiri dari BPBA, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kodam Iskandar Muda, Polda Aceh, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh.
"Ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Intruksi Presiden tentang Pencegahan dan Pengendalian Karhutla, serta telah diterbitkannya Keputusan Gubernur Aceh No.360/86/2019 tertanggal 25 Januari 2019 tentang Pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Pengendalian Karhutla Provinsi Aceh," kata dia.
BPBA mengharapkan supaya para peserta lebih memahami kebijakan nasional tentang bahaya dari bencana asap, potensi karhutla tahun 2019, partisipasi TNI/Polri, pelibatan masyarakat setempat, penegakan hukum, dan kebijakan Pemerintah Aceh dalam pengendalian karhutla.
"Pelatihan tahap selanjutnya dilaksanakan di Meulaboh, Aceh Barat tanggal 13-15 Maret 2019 untuk wilayah Barat-Selatan. Sedangkan wilayah Tengah dipusatkan di Takengon, Aceh Tengah dilaksanakan pada bulan Maret 2019," terang Dadek.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA, Muhammad Syahril menambahkan, Pemerintah Aceh memiliki perhatian serius dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 dengan terus meningkatan kapasitas sumber daya manusia baik di provinsi maupun di daerah.
Seperti diketahui, BPBA mencatat sepanjang tahun 2018, sedikitnya telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menghaguskan 856,12 hektare. Sebagian besar lahan terbakar di dominasi gambut kering pada 13 daerah dari total 23 kabupaten/kota di Aceh
"Betapa penting dilakukan upaya-upaya pencegahan, dan pengendalian karhutla. Karena karhutla telah menjadi isu Nasional, bahkan internasional akibat dampak kerugian yang ditimbulkan kejadian tersebut," ungkap Syahril.