Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh membina belasan "gampong" atau desa agar mampu mengelola sampah sendiri.
"Sampai saat ini ada 17 dari 90 gampong yang dibina mengelola sampah sendiri," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh Jalaluddin di Banda Aceh, Selasa.
Menurut dia, pembinaan diberikan agar masyarakatnya mampu mengelola barang tidak berguna menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Sampah yang memiliki nilai ekonomis ini dengan sendirinya akan menambah pendapatan masyarakat.
Dari belasan gampong yang dibina tersebut, kata Jalaluddin, Gampong Alue Deah Teungoh, Kecamatan Meuraxa, dinilai berhasil mengelola sampah hingga memiliki nilai ekonomis.
Misalnya, sampah organik diolah menjadi kompos. Pupuk organik tersebut digunakan untuk taman sayur masyarakat. Sedangkan sampah nonorganik, terutama plastik diolah menjadi kerajinan seperti vas bunga, kursi, dan lainnya.
Selain Alue Deah Teungoh, Gampong Bitai, Kecamatan Jaya baru, juga dianggap berhasil mengelola sampah secara mandiri. Truk sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota lagi masuk mengutip sampah di desa tersebut.
"Kami berharap pembinaan ini bisa menekan produksi sampah masyarakat. Apalagi Pemerintah Kota Banda Aceh sedang gencar-gencarnya mengurangi sampah plastik," katanya.
Terkait dengan sampah plastik, ia mengakui jumlahnya masih tinggi. Dari 35 ton sampah yang dihasilkan masyarakat, 12 ton di antaranya sampah plastik.
Belasan ton sampah plastik tersebut berasal dari rumah tangga, perkantoran, baik swasta maupun pemerintahan, lembaga pendidikan pusat-pusat kuliner, dan lainnya.
Sampah-sampah plastik tersebut, lanjut dia, ada yang dikumpulkan pemulung, pengrajin, maupun dikumpul petugas dinas untuk selanjutnya dijual kembali.
"Kalau dikumpulkan pengrajin, dibuat menjadi kerajinan tangan seperti vas atau tempat bunga maupun barang bermanfaat dan menghasilkan nilai ekonomis lainnya," demikian Jalaluddin.