New York (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para pelaku pasar memperhatikan berita terbaru tentang perkembangan Brexit.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terpaksa menulis surat kepada Uni Eropa (UE) pada Sabtu malam (19/10/2019) untuk mencari perpanjangan Brexit setelah anggota parlemen memilih untuk menunda ratifikasi perjanjian perceraiannya dengan blok tersebut.
Dengan suara 322 terhadap 306, anggota parlemen mendukung amandemen yang diajukan oleh anggota parlemen independen Oliver Letwin yang akan menahan persetujuan parlemen atas kesepakatan Johnson "kecuali dan sampai undang-undang implementasi disahkan."
"Terlepas dari surat-surat tambahan yang menyebabkan kegemparan, semuanya bekerja secara mengejutkan dengan lancar. Itu sendiri adalah berita positif bagi pound Inggris," Ulrich Leuchtmann, analis di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,04 persen menjadi 97,3339 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1146 dolar AS dari 1,1160 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2966 dolar AS dari 1,2945 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6864 dolar AS dari 0,6853 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,59 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,45 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9855 franc Swiss dari 0,9854 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3084 dolar Kanada dari 1,3120 dolar Kanada.