Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Sosial Aceh menyatakan sebanyak tujuh orang mahasiswa Aceh masih berada di sejumlah kota di China, serta dua orang lainnya sedang dalam proses perjalanan untuk kembali ke Tanah Rencong tersebut.
"Masih ada sekitar tujuh orang lagi, dua orang yang sedang dalam perjalanan. Kami terus menjalin komunikasi supaya bisa tenang semua," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Senin.
Dia menyebutkan tujuh mahasiswa itu masih bertahan di sejumlah kota selain Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjadi sumber terjangkitnya virus corona. Pemerintah masih menunggu konfirmasi dari mahasiswa itu terkait pemulangannya ke Tanah Rencong.
Data mahasiswa yang masih di China yakni
Syarifah Huswatun Miswar dan Desi Yuliana di Changchun, Ulfi Maulida di Beijing, Putri Keumala Rizki Rani di Jiangsu, Salwa Islami Nathirah di Nanning, Alidha Gafur di Chongqing, dan Aisyah Protonia Tanjung di Jinhua.
"Mereka belum kembali karena punya pertimbangan sendiri, mungkin sedang menyelesaikan skripsi, artinya mereka lebih tahu kondisi disana. Tapi kalau mereka ingin pulang, kenapa tidak, tetap kita pulangkan," katanya.
Ia menambahkan, para orang tua mereka di Aceh tidak perlu khawatir, mereka yang masih di China tersebut dalam kondisi kesehatan yang baik.
Pemerintah Aceh juga tetap terus berkomunikasi dengan mereka untuk memastikan perkembangan informasi menyangkut kondisi mahasiswa Aceh di China.
"Tujuh mereka itu dalam kondisi sehat, yang dua dalam perjalanan tersebut juga sehat. Belum tahu kapan tiba di Aceh tapi sudah ada tiket pulang," katanya.
Selain itu, sebanyak 13 orang mahasiswa Aceh yang terjebak isolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China juga telah dievakuasi dari Wuhan bersamaan dengan WNI lainnya.
Sebanyak 243 orang WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut dinyatakan dalam kondisi sehat, namun tetap harus mengikuti masa karantina selama dua pekan di Natuna Kepulauan Riau.
Tujuh mahasiswa Aceh masih di China, kondisi sehat
Senin, 3 Februari 2020 17:29 WIB