Jakarta (ANTARA) - Deontay Wilder menganggap Tyson Fury masih belum layak untuk dikatakan sebagai juara sejati meski telah menaklukkannya dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat WBC pada Februari lalu.
Petinju asal Amerika itu mengatakan dalam sebuah siniar bersama Premier Boxing Champions, Rabu, bahwa sosok 'Bronze Bomber' yang sebenarnya belum menampakkan dirinya dalam pertarungan terakhir mereka.
"Ini belum berakhir. Menurutku, aku belum melihat Fury sebagai jawara," kata Wilder yang sedang berlibur di Alabama, seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Dia belum layak menjadi juara. Kami masih punya satu pertarungan lagi... dan aku menanti agar bisa menunjukkan kepada dunia sosok terbaik Deontay Wilder."
"Orang-orang yang paham dengan tinju mengetahui bahwa malam itu bukanlah seorang Deontay Wilder. Aku seperti zombie... aku bukan diriku sendiri," katanya lagi.
The Gypsy King berhasil menghentikan perlawanan Wilder pada ronde ketujuh dalam adu jotos Februari lalu untuk kemudian merebut sabuk juara dunia kelas berat WBC. Kekalahan dari Fury itu menjadi kekalahan pertama sepanjang kariernya.
Sebelumnya, mereka juga pernah bertarung pada Desember 2018 saat laga berakhir imbang.
Wilder pun mengajukan tarung ulang untuk merebut kembali sabuk gelar juara dunia kelas berat WBC dari Tyson Fury.
"Dia tahu itu bukan aku. Aku juga tahu itu bukan diriku. Semua orang tahu bahwa itu bukan Deontay Wilder yang asli. Ada yang salah," kata petinju berusia 34 tahun itu.
Ini bukan kali pertama Wilder menyalahkan beragam kondisi yang dirasa menyebabkan kekalahannya dari Fury. Dia sebelumnya pernah menyebut bahwa kostum seberat 40 pon atau 18 kg yang dia pakai saat menaiki ring telah menyusahkan langkah kakinya sehingga mempengaruhi penampilannya saat bertarung.
Duel jilid tiga antara Wilder dan Fury untuk memperebutkan kembali sabuk juara WBC dijadwalkan digelar di Los Angeles pada Juli mendatang. Namun, pertarungan tersebut kemungkinan diundur hingga Oktober akibat pandemi virus corona.