Forum Pala Aceh Kembangkan Pala Sambutan

Banda Aceh, 6/8 (Antaraaceh) - Forum Pala Aceh mulai mengembangkan bibit pala sambungan pala hutan atau dikenal dengan sebutan pala sambutan yang tahan terhadap penyakit.
"Pala sambutan ini mulai dikembangkan sejak dua tahun terakhir. Pala sambutan ini tahan terhadap hama dan penyakit," kata Ketua Forum Pala Aceh Mustafril di Banda Aceh, Rabu.
Pala sambutan ditemukan seorang petani pala di Aceh Selatan bernama Hamdani. Sarjana teknik elektro ini menemukan pala sambutan setelah kurang lebih sepuluh tahun bereksperimen melahirkan bibit tanaman pala tahan penyakit.
Mustafril menyebutkan, penemuan pala sambutan tersebut termotivasi karena maraknya serangan hama dan penyakit pala di Aceh Selatan. Akibat serangan tersebut, ribuan hektare tanaman pala di sentra produksi pala di Indonesia tersebut mata.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh tersebut menjelaskan, pala sambutan merupakan sambungan antara pala hutan dengan pala biasa. Batang induknya merupakan pala hutan, dan cabangnya pala biasa.
"Kelebihannya, selain tahan penyakit dan hama, pala sambutan ini cepat berbuah. Kalau pala biasa butuh waktu lima tahun, sedangkan pala sambutan hanya dua tahun sudah berbuah," kata Mustafril.
Sementara itu, Forum Pala Bireuen menyambut baik pengembangan pala sambutan tersebut. Rencananya, Forum Pala Bireuen akan menanami ribuan hektare lahan telantar dengan pala sambutan di daerah itu.
"Banyak lahan tidur di Bireuen. Lahan ini jangan dibiarkan tidur, tetapi dimanfaatkan dengan tanaman perkebunan. Salah satunya dengan menanaminya dengan pala sambutan," kata Ketua Forum Pala Bireuen Tarmizi A Gani.
Untuk memastikan petani mampu menghasilkan bibit pala sambutan, kata dia, Forum Pala Bireuen berencana melatih puluhan petani pala di daerah itu.
Jika petani mampu membuat bibit pala sambutan sendiri, maka Bireuen tidak perlu lagi memasok bibit dari Aceh Selatan, yang merupakan sentra pala di Aceh.
"Pelatihan ini merupakan upaya pencerdasan bagi petani di Bireuen. Tujuannya, untuk memberdayakan ribuan hektare lahan telantar di kabupaten ini," kata Tarmizi A Gani. (M Haris SA)