Banda Aceh (ANTARA) - Dua siswa asal Aceh yang andil bagian dalam kompetisi Macau Innovation and Invention Expo (MIIEX) 2020 pada bidang Algoritma Scientist berhasil meraih medali perak dalam ajang yang diikuti 160 negara tersebut.
Kedua siswi Aceh yang berhasil mengharumkan nama Aceh di kancah internasional itu berasal dari dataran tinggi gayo masing-masing Oka Hasana Agustiani dan Rafachinka Renjani R. dengan judul penelitiannya GUKOP (Liquid Sugar from Coffee's Cherry Mucilage) As an Alternative to Prevent Diabetes atau "GUKOP (Gula Kopi) berbahan dasar daging buah kopi sebagai pencegah diabetes.
“Alhamdulillah. Inilah hasil dari ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing sesuai visi dan misi Pemerintah Aceh yaitu Aceh Carong," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, H Rachmat Fitri HD, di Banda Aceh, Selasa.
Ia mengatakan prestasi yang lahir tersebut merupakan buah dari ikhtiar para guru dan kepala sekolah yang konsisten melatih dan membina siswi agar berkompeten sesuai bakat dan keahliannya.
Ia mengatakan peran kepala sekolah dan guru sangatlah penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
"Dimasa pandemi COVID-19, kita mampu mencatat beragam prestasi dibidang pendidikan baik di tingkatan nasional maupun internasional. Ini membuktikan bahwa ikhtiar kita di ridhai oleh Allah SWT," katanya.
Kadisdik Aceh berharap dengan adanya pelajar Aceh yang meraih prestasi di tingkat internasional, maka akan menjadi motivasi bagi pelajar lainnya untuk mengukir prestasi.
"Semoga ini menjadi pembangkit semangat bagi pelajar Aceh lainnya. Kita telah menjuarai berbagai kompetisi, ini harus menjadi pemicu bagi sekolah-sekolah lain di Aceh," katanya.
Rachmat Fitri mengajak para kepala sekolah dan guru untuk terus membina dan melatih siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga target kelulusan siswa pada sepuluh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia dapat terwujud di 2021.
"Kita harus bekerja keras secara bersama-sama untuk meluluskan para siswa di Aceh ke PTN terbaik. Mudah-mudahan Allah meridhai semua hajat dan cita-cita kita semua," katanya.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli menjelaskan judul yang diambil siswi tersebut berdasarkan fakta dan data terkini setelah dilakukan pengamatan secara mendetail.
"Seperti yang diketahui bahwa penyakit diabetes terjadi salah satunya karena mengkonsumsi makanan yg mengandung gula yaitu sukrosa dan glukosa secara berlebihan. Diabetes dapat ditandai dengan kadar gula (glukosa) didalam darah tinggi," katanya.
Penelitian tersebut dilakukan karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah bahwa penderita diabetes di daerah itu semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga perlu dilakukan pengkajian pengganti gula yang rendah glukosa.
"Metode yang digunakan adalah laboratory research dan hasil yg didapatkan adalah gula kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti gula pasir dan dapat mengurangi resiko terkena penyakit diabetes karena kandungan glukosa dan sukrosa yg rendah," katanya.