Meulaboh (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Meulaboh hingga awal November 2020 telah menyerap sebanyak 103 ton beras medium lokal dengan harga Rp. 8.300 per Kg sesuai dengan Permendag No. 24 Tahun 2020 untuk menambah cadangan beras pemerintah di pantai barat Aceh.
“103 ton beras medium ini juga bertujuan untuk menambah ketersediaan beras di gudang, dan bisa digunakan untuk kebutuhan penugasan pemerintah,” kata Pemimpin Cabang Perum Bulog Cabang Meulaboh, Hafizhsyah, Senin.
Ia menjelaskan, cadangan beras pemerintah di gudang Bulog bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan masyarakat khususnya beras selalu tersedia dalam situasi darurat.
Misalnya, kata Hafizhsyah, beras tersebut digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau bencana alam lainnya.
Selain itu, cadangan beras pemerintah yang dilakukan oleh Perum Bulog juga bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di setiap daerah.
“103 ton beras yang sudah kita serap ini dapat digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan seperti penanganan bencana alam dan kegiatan stabilisasi harga” kata Hafizhsyah menambahkan.
Ia juga menjelaskan, kebutuhan beras dari gudang Bulog Meulaboh setiap bulannya mencapai 100 ton dengan lokasi distribusi meliputi Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya serta Kabupaten Kepulauan Simeulue, Aceh.
Sementara harga jual di gudang untuk stabilisasi harga sebesar Rp 8.600 per kilogram, demikian Hafizhsyah.