Redelog (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) RI memberikan perhatian khusus terkait anjloknya harga kopi Gayo akibat dampak pandemi COVID-19.
Dalam pertemuan dengan Bupati Bener Meriah Sarkawi di Jakarta, Jumat (13/11), Menteri Koperasi Teten Masduki berjanji akan mengutus tim ke Bener Meriah untuk dapat mencari solusi terbaik.
"Saya sudah memerintahkan Deputi Produksi dan Pemasaran hadir ke Bener Meriah untuk melakukan pemantauan, berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan untuk membiayai kopi Gayo ini," kata Teten Masduki.
Dalam hal ini Teten sendiri mengaku juga mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo agar segera mencari solusi terhadap anjloknya harga kopi Gayo tersebut.
Menurutnya Kemenkop juga akan memfasilitasi pemberdayaan koperasi kopi di Bener Meriah untuk pembiayaan terhadap Sistem Resi Gudang lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergilir (LPDB).
"Skema pembayaran melalui bank BRI di Medan (Sumatera Utara) dengan bunga tiga persen. Jadi pengelola Sistem Resi Gudang (SRG) bisa bekerjasama dengan Bank BRI di Medan. Jika mendengar pernyataan Bupati (Sarkawi), bunga dari Bank di Aceh cukup tinggi," ujar Teten.
Sementara Bupati Bener Meriah Sarkawi di hadapan Teten Masduki menyampaikan bahwa sejak pandemi COVID-19 banyak negara pengekspor kopi Gayo menyetop pembelian, sehingga juga menyebabkan harga kopi terjun bebas.
"Kita berharap dengan adanya pertemuan resmi ini ada jalan yang tepat untuk mendongkrak volume ekspor kopi Gayo," harap Sarkawi.