Istanbul (ANTARA) - Turki pada Kamis (14/1) mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd China kepada lebih dari 285.000 petugas kesehatan sebagai bagian dari program nasional melawan virus.
Turki telah melaporkan lebih dari 2,3 juta infeksi dan 23.000 kematian sejak Maret dan masih melaporkan sekitar 10.000 kasus baru dan 170 kematian setiap hari setelah sebulan penguncian dan jam malam.
Presiden Tayyip Erdogan juga menerima dosis vaksin pertamanya di Ankara pada hari Kamis.
Dia mendesak para pemimpin politik dan anggota parlemen untuk mendukung proses inokulasi dan meminta Turki untuk tidak mengindahkan kritik terhadap vaksin tersebut.
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca juga mendesak warga untuk mendapatkan vaksinasi segera setelah tiba giliran mereka, dengan mengatakan itu adalah "cara paling penting" untuk mengatasi pandemi.
Di sebuah rumah sakit penelitian di Istanbul, 30 klinik didirikan untuk mengelola vaksin tersebut. Petugas kesehatan diberi dosis pertama, dan dosis kedua diberikan 28 hari kemudian.
Ahli Bedah Umum Nurettin Yiyit mengatakan rumah sakit dapat memvaksinasi sekitar 1.800 orang setiap hari dan 3.500 stafnya, termasuk perawat dan petugas kebersihan dalam dua hari.
"Kami menghabiskan sekitar 10 bulan dengan pakaian serba putih, mendukung orang-orang yang berjuang untuk hidup. Petugas kesehatan tahu betul bahwa situasi ini tidak bisa dianggap enteng dan bahwa vaksin diperlukan," kata Yiyit.
Pada pukul 20.32 waktu setempat, Turki telah memvaksinasi 285.940 orang, menurut data Kementerian Kesehatan.
Ditanya tentang kecepatan vaksinasi yang cepat, Kementerian Kesehatan Turki mengatakan vaksin telah didistribusikan ke seluruh negeri pada awal minggu dan distribusi dari pusat penyimpanan provinsi telah dilakukan semalam, setelah otorisasi darurat untuk vaksinasi diberikan.
"Semua catatan kesehatan dan layanan rumah sakit telah didigitalisasi," kata seorang pejabat kementerian.
Vaksinasi tenaga kesehatan diharapkan selesai dalam beberapa hari dan proses selanjutnya akan berlanjut ke kelompok berikutnya, yaitu mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Perawat Elcin Aslantas mengatakan petugas kesehatan menghadapi banyak kesulitan. "Kami benar-benar tidak punya banyak pilihan selain mempercayai vaksin ini," katanya setelah disuntik.
Turki telah memesan 50 juta dosis dari Sinovac's CoronaVac dan telah menerima 3 juta.
Turki juga sedang dalam pembicaraan untuk vaksin Sputnik V Rusia dan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech, dan sedang bekerja untuk mengembangkannya di dalam negeri.
Sumber : Reuters