Banda Aceh (ANTARA) - Polres Aceh Jaya menurunkan tim satuan reserse kriminal (satreskrim) untuk menyelidiki informasi tambang emas ilegal menggunakan alat berat di Pucok Krueng Sikuleh, Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee.
Kapolres Aceh Jaya AKBP Harlan Amir melalui Kasatreskrim AKP Miftahuda Dizha Fezuono, di Aceh Jaya, Jumat, mengatakan jarak ke lokasi tambang membutuhkan waktu satu hari perjalanan.
"Saat turun ke lokasi, tim tidak menemukan aktivitas penambangan, termasuk alat berat atau ekskavator. Lokasi bahkan terlihat sepi," kata AKP Miftahuda Dizha Fezuono.
Hasil pengecekan tim, AKP Miftahuda Dizha Fezuono memastikan di lokasi tersebut memang ada aktivitas penambangan ilegal seperti info yang beredar di masyarakat.
Di lokasi memang ada bekas lubang galian di perbukitan dan ada juga kamp yang sudah dirobohkan serta ada satu kamp yang dipasang garis polisi, kata AKP Miftahuda Dizha Fezuono.
"Perkiraan kami, mereka sudah duluan menurunkan alat berat, sehingga saat tim satreskrim turun lapangan mereka sudah tidak ada lagi," katanya pula.
Pihaknya belum bisa memastikan secara akurat apakah lokasi penambangan itu masuk ke wilayah Kabupaten Aceh Jaya atau Kabupaten Pidie.
"Tapi, menurut sepasang suami istri yang ditemui sedang mencari ikan di daerah itu, kawasan tersebut masuk wilayah Pucok Krueng Teunom," kata AKP Miftahuda Dizha Fezuono.
Sebelumnya, Forum Keuchik (Kepala Desa) Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya menyebutkan belasan alat berat lolos dibawa ke tambang emas ilegal di Pucok Krueng Sikuleh, Babah Krueng, Desa Panggong.
"Menurut informasi dari kepala desa setempat ada sekitar 12 buah alat berat atau ekskavator yang masuk ke sana," kata Ketua Forum Keuchik Kecamatan Krueng Sabee Ali Munir.
Menurut dia, aktivitas tambang emas ilegal tersebut diperkirakan berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan mulai terungkap Januari 2021. Sebelumnya informasi tambang ilegal tersebut hanya isu semata.
Ali Munir yang juga Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdepsi) Aceh Jaya mengatakan informasi dari kepala desa setempat sudah ada belasan alat berat masuk ke tambang emas ilegal tersebut.
"Kami belum mengetahui belasan alat berat tersebut milik siapa saja, karena selama ini tidak ada yang melapor terkait tambang emas ilegal di Pucok Krueng Sikuleh tersebut," kata Ali Munir.