Tapaktuan, 1/2 (Antaraaceh) - LSM Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (Libas) mengemukakan penyaluran 25 unit Hand Tractor (traktor tangan) bersumber APBN tahun 2014 oleh Dinas Pertanian tidak tepat sasaran.
"Kami meminta dan mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Pertanian agar ke depannya merubah sistem pembagian setiap bantuan kepada petani baik yang bersumber dari APBN, APBA/Otsus maupun APBK. Dari kondisi selama ini terkesan tertutup menjadi lebih terbuka sehingga masyarakat penerima manfaat dapat lebih merata mendapatkannya," kata Ketua LSM Libas, Mayfendri di Tapaktuan, Minggu.
Ia menyebutkan, selama ini penyaluran hand traktor disinyalir sarat Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) karena diduga hanya dibagikan kepada kelompok tani tertentu saja, yang memiliki hubungan kedekatan dengan oknum pejabat di jajaran Pemkab Aceh Selatan.
Sementara sebagian petani lainnya di Aceh Selatan yang juga sangat membutuhkan dan mengharapkan mesin pengolah lahan pertanian itu justru tidak pernah mendapatkannya, katanya.
Dia mengatakan, banyak program bantuan bidang pertanian yang disalurkan oleh Pemkab Aceh Selatan selama ini, terkesan sangat tertutup sehingga ramai masyarakat petani sering tidak mengetahui keberadaan bantuan tersebut.
Salah satunya, kata Mayfendri, seperti dalam penyaluran hand traktor sebanyak 25 unit sumber APBN tahun 2014. Informasi yang diterima pihaknya, penerima manfaat dalam penyaluran hand traktor tersebut, disinyalir banyak yang tidak tepat sasaran.
Menurutnya, hal itu terjadi akibat tidak ada transparansi saat proses penyaluran. Sebab seperti lazim dilakukan selama ini, sistem penyaluran bantuan oleh pihak dinas dilakukan secara diam-diam dan terkesan penerimanya seperti sudah dikondisikan di lapangan.
"Ke depannya kami meminta kepada Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Pertanian, agar dalam menyalurkan bantuan kepada petani, harus transparan. Proposal yang diajukan oleh kelompok tani harus diverifikasi terlebih dulu secara langsung di lapangan, sehingga bantuan yang disalurkan itu benar-benar tepat sasaran," pinta Mayfendri.
Agar kejadian di masa lalu tidak terulang lagi ke depannya, LSM Libas juga meminta kepada Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra SH agar mengawasi secara ketat setiap berlangsungnya proses penyaluran bantuan kepada petani.
Jika ditemukan bukti ada bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran, maka pihaknya meminta kepada Bupati harus berani mengambil tindakan tegas.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Aceh Selatan Herda Novita SP saat ditanyai terkait persoalan ini menyatakan, penyaluran Hand Traktor sebanyak 25 unit, disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama bersumber dari dana aspirasi mantan anggota DPR RI bernama Ali Yakob sebanyak 12 unit sumber APBN 2014.
Sedangkan sisanya 13 unit lagi, ujar Herda, bersumber dari APBN-P tahun 2014. "Saya yang terlibat hanya saat penyaluran 12 unit hand traktor sumber dana aspirasi pak Ali Yakob. Sedangkan 13 unit lagi sumber APBN-P 2014 tidak terlibat lagi saya karena PPK-nya ditangani langsung oleh Kabid PLH, Murtaza," sebut Herda.
Sementara itu, Kabid PLH Dinas Pertanian Aceh Selatan, Murtaza membantah tudingan yang menyebutkan penyaluran 13 unit Hand Traktor sumber APBN-P tahun 2014 tidak tepat sasaran.
Menurut dia, dasar pihaknya menyalurkan bantuan tersebut berdasarkan proposal yang diajukan oleh kelompok tani. Jika pun ada terdapat satu atau dua orang penerima manfaat bantuan dimaksud berasal dari kolega pejabat tertentu, menurutnya itu hanya kebetulan saja.
"Dasar kami salurkan bantuan Hand Traktor adalah proposal yang diajukan oleh kelompok tani. Dan menurut kami penyaluran bantuan itu sudah tepat sasaran. Jika pun ada terdapat satu atau dua orang di antaranya berasal dari kolega dekat pejabat tertentu, itu hanya kebetulan saja bukan sebuah kesengajaan dari kami," tegas Murtaza.
LSM: Penyaluran Hand Traktor Tidak Tepat Sasaran
Minggu, 1 Februari 2015 17:50 WIB