Aceh Utara (ANTARA Aceh) – Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil, yang juga Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Aceh Utara, membuka dengan resmi Perkemahan Budaya Ke-2 yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan AAF, Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Porvinsi Aceh, Rabu.
Dalam sambutannya, Muhammad Jamil, menyampaikan, suasana kehidupan di era globalisasi, dimana akibat dari berbagai tekanan dan akibat adanya nilai-nilai baru yang mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam keseharian, telah memudarkan dan menggeser nilai-nilai budaya asli masyarakat.
Gerakan Pramuka yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan membangun generasi muda melalui kegiatan edukatif disetiap kegiatannya, mampu membentuk kaum muda yang berkarakter, tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan bangsa.
Kemah Budaya merupakan cara yang tepat memperkenalkan kebudayaan kepada Pramuka sebagai generasi muda, dimana setiap anggota Pramuka harus didekatkan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai norma-norma luhur budaya bangsa selain melatih kemandirian, kekeluargaan, kegotongroyongan dan kepemimpinan, ungkap Muhammad Jamil.
Lanjutnya, telah menjadi kewajiban bersama dalam menyelenggarakan pendidikan bagi kaum muda, tidak hanya menekankan kepada pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga dalam pembentukan watak dan kepribadian kaum muda sebagai generasi penerus, terang Wakil Bupati Aceh Utara itu lagi.
Sementara itu, Ketua Panitia, Alimusdar mengatakan Kemah Budaya yang berlangsung dari tanggal 17 – 22 Maret 2015, diikuti oleh 614 orang anggota pramuka tingkat Penggalang, Penegak dan Pembina.
Dengan mata lomba terdiri dari Peragaan Busana, Tari Kreasi, Lagu Daerah, Masakan Khas dan Anyaman Tikar Beromotif yang kesemuanya bernuansa kebudayaan Aceh, tambahnya.
Selain itu, Kemah Budaya juga akan diikuti 350 orang anggota pramuka Siaga selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu, sebutnya.
Dalam sambutannya, Muhammad Jamil, menyampaikan, suasana kehidupan di era globalisasi, dimana akibat dari berbagai tekanan dan akibat adanya nilai-nilai baru yang mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam keseharian, telah memudarkan dan menggeser nilai-nilai budaya asli masyarakat.
Gerakan Pramuka yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan membangun generasi muda melalui kegiatan edukatif disetiap kegiatannya, mampu membentuk kaum muda yang berkarakter, tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan bangsa.
Kemah Budaya merupakan cara yang tepat memperkenalkan kebudayaan kepada Pramuka sebagai generasi muda, dimana setiap anggota Pramuka harus didekatkan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai norma-norma luhur budaya bangsa selain melatih kemandirian, kekeluargaan, kegotongroyongan dan kepemimpinan, ungkap Muhammad Jamil.
Lanjutnya, telah menjadi kewajiban bersama dalam menyelenggarakan pendidikan bagi kaum muda, tidak hanya menekankan kepada pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga dalam pembentukan watak dan kepribadian kaum muda sebagai generasi penerus, terang Wakil Bupati Aceh Utara itu lagi.
Sementara itu, Ketua Panitia, Alimusdar mengatakan Kemah Budaya yang berlangsung dari tanggal 17 – 22 Maret 2015, diikuti oleh 614 orang anggota pramuka tingkat Penggalang, Penegak dan Pembina.
Dengan mata lomba terdiri dari Peragaan Busana, Tari Kreasi, Lagu Daerah, Masakan Khas dan Anyaman Tikar Beromotif yang kesemuanya bernuansa kebudayaan Aceh, tambahnya.
Selain itu, Kemah Budaya juga akan diikuti 350 orang anggota pramuka Siaga selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu, sebutnya.