Aceh Tamiang (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tamiang menyebut persentase vaksinasi bagi kalangan remaja nonpelajar di kabupaten ujung timur Aceh itu masih rendah, bahkan sebarannya masih di bawah kelompok lanjut usia (lansia).
“Kendala mungkin di kalangan remaja atau pemuda, mereka dibilang pelajar bukan pelajar, mahasiswa juga enggak, tapi di kelompok ini masih kecil persentasenya,” kata Ketua Bidang Data dan Informasi Satgas COVID-19 Aceh Tamiang Agusliayana Devita di Aceh Tamiang, Rabu.
Satgas COVID-19 Aceh Tamiang menilai rendahnya kesadaran kalangan anak muda ikut vaksinasi kemungkinan besar karena asumsi mereka merasa sehat, tidak ada kebutuhan berpergian kemana-mana jadi dianggap belum begitu urgen untuk vaksinasi.
“Kalau untuk lansia kita malah lumayan tinggi untuk tingkat kesadaran,” ujar Agusliayana Devita.
Devita menjelaskan berdasarkan data pencapaian vaksin Kabupaten Aceh Tamiang per 25 Oktober 2021 bagi kelompok remaja yang telah vaksin dosis pertama sebanyak 18.802 atau 56,7 persen dan vaksin dosis kedua 6.804 atau 16,3 persen. Kelompok remaja yang dimaskud termasuk mencakup pelajar sekolah, dayah dan mahasiswa serta komunitas pemuda.
Sementara kelompok lansia telah vaksin dosis pertama, 3.438 atau 19,0 persen dan vaksin dosis kedua, 1.769 atau 9,8 persen.
“Kalau pelajar memang sudah jalan terus, penolakan tidak begitu signifikan terjadi di sekolah-sekolah bahkan santri di dayah-dayah hampir semua sudah divaksin,” sebut Agusliayana Devita.
Diakui, Satgas COVID-19 Aceh Tamiang memang belum begitu intens turun melakukan sosialisasi vaksinasi ke kalangan komunitas anak muda, karena masih fokus vaksinasi ke kalangan pelajar sekolah dan dayah.
“Upaya kita dari Forkopimda, Forkopimcam hingga perangkat kampung tetap melakukan sosialisasi tentang vaksinasi jalan terus,” kata Agusliayana Devita.
Terkait sering terjadi kehabisan stok vaksin di Aceh Tamiang, Agusliayana Devita menanggapi sekarang sistem vaksin tidak lagi dari pusat ke provinsi kemudian ke daerah. Sistem terbaru dari pusat langsung ke daerah kabupaten-kabupaten.
"Jadi ya, terkendala pengiriman juga. Memang tingkat antusias masyarakat Aceh Tamiang terbilang tinggi sementara stok vaksin yang diberikan ke kita terbatas. Artinya sistem dari pusat ke daerah kendalanya sering terjadi keterlambatan pengiriman vaksin,” kata Agusliayana Devita.
Namun, Agusliayana Devita memastikan saat ini ketersediaan vaksin masih aman karena baru masuk. Aceh Tamiang baru menerima pengiriman kuota dosis vaksin paling besar dari jalur timur sebanyak 1.620 vial pada t24 Oktober 2021.
Menurutnya total warga Aceh Tamiang yang sudah menerima vaksin dosis 1-3 sudah sebanyak 127.741 orang. Angka tersebut meliputi kelompok tenaga kesehatan, pelayan publik atau ASN TNI-Polri, Lansia, masyarakat umum dan kelompok remaja.