"Transformasi internal sangat diperlukan, struktur permodalan diperbaiki. Gubernur juga jangan ragu penyertaan modalnya, DPRD juga jangan sulit-sulit untuk menyetujuinya," kata Presiden saat meresmikan program transformasi BPD di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Meski demikian Presiden mengatakan perlu dibenahi juga manajemen internal sehingga dengan permodalan yang semakin baik, BPD juga dapat menghasilkan inovasi-inovasi dalam opersionalnya.
"Kemudian bisnis intinya, saya titip UMKM mikro dan menengah harus masuk sektor produktif, riil, jangan ke konsumtif saja," katanya.
Presiden juga mendorong selain pengembangan permodalan, mindset BPD juga harus bergerak tidak hanya lokal namun ke nasional bahkan lintas negara.
Transformasi BPD merupakan kerjasama antara Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK dan Asbanda telah menyusun kerangka program transformasi BPD yang holistik dan seimbang antara aspek bisnis, resiko dan pendukung.
Tiga sasaran dari program itu yaitu meningkatnya daya saing , menguatnya ketahanan lembaga dan meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Untuk mencapai hal itu ditempuh enam strategi yaitu pengembangan produk, pengelolaan nelayan, pengembangan pemasaran, pengelolaan jaringan, pengelolaan portofolio serta penguatan likuiditas dan permodalan.
Sementara untuk implementasi program, telah dibentuk lima workstream transformasi yaitu strategic grup BPD, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produk dan layanan, penguatan corporate governance dan manajemen resiko serta pengembangan teknologi dan sistem informasi.
Per Maret 2015 aset BPD telah mencapai Rp498, 951 triliun atau meningkat sebesar 22,39 persen dibandingkan Maret 2014 yang mencapai Rp407, 669 triliun.
Sesuai denga data statistik perbankan Indonesia, kinerja kredit BPD juga menunjukkan pertumbuhan yang baik. Pada Maret 2015 posisi kredit BPD mencapai Rp304,492 triliun meningkat dari tahu sebelumnya yang berjumlah Rp269,419 triliun.
Sementara posisi dana pihak ketiga BPD seluruh Indonesia pada Maret 2015 mencapai Rp410,781 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumya senilai Rp320,552 triliun.
Ketua umum Asbanda Eko Budiwiyono mengatakan dengan angka-angak tersebut makan BPD seluruh Indonesia optimistis dapat berkembang menjadi bank yang kuat, kompetitif dan kontributif.
Acara yang berlangsung di Istana Negara tersebut dihadiri juga oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua OJK Muliaman Hadad, Menkeu Bambang Brodjonegoro dan pimpinan BPD seluruh Indonesia serta kepala daerah dari seluruh Indonesia.