Amman (ANTARA Aceh) - Raja Jordania Abdullah II pada Ahad (30/8) menjanjikan dukungan berlanjut negerinya buat Masjid Al-Aqsha, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
Jordania akan terus melancarkan upaya dan koordinasi yang mungkin dilakukannya dengan pelaku regional dan internasional serta negara terkait untuk menghilangkan penghalang sehingga memungkinkan dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antara Palestina dan Israel, kata Raja Abdullah.
Raja Jordania tersebut mengeluarkan pernytaannya dalam satu pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan ia menyampaikan dukungan buat upaya Palestina guna meningkatkan persatuan dan solidaritas.
Ia menambahkan Jordania melancarkan semua kemampuan yang dimilikinya buat Palestina, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Mengenai Jerusalem, Raja Abdullah menolak semua tindakan sepihak Israel dan pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsha serta semua tempat suci di kota itu.
Raja Jordania tersebut mengatakan Jordania akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsha dan keteguhan rakyat Palestina serta melindungi identitas Arab mereka.
Jordania, yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1994, mengawasi tempat suci Islam dan Kristen di Jerusalem.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberi penjelasan kepada Raja Abdullah mengenai upaya untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dan menyampaikan penghargaan atas upaya Jordania mengenai itu.
"Selama pertemuan tersebut, saya membahas dengan Raja Abdullah tindakan serius yang paling akhir dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsha," kata Abbas sebagaimana dikutip.
Selama beberapa pekan belakangan, Jordania mengutuk pemukim Yahudi dan tentara Israel karena menerobos masuk ke halaman Masjid Al-Aqsha, tindakan yang mengakibatkan bentrokan dengan jamaah di dalam masjid itu.
(Uu.C003)
Jordania akan terus melancarkan upaya dan koordinasi yang mungkin dilakukannya dengan pelaku regional dan internasional serta negara terkait untuk menghilangkan penghalang sehingga memungkinkan dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antara Palestina dan Israel, kata Raja Abdullah.
Raja Jordania tersebut mengeluarkan pernytaannya dalam satu pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan ia menyampaikan dukungan buat upaya Palestina guna meningkatkan persatuan dan solidaritas.
Ia menambahkan Jordania melancarkan semua kemampuan yang dimilikinya buat Palestina, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Mengenai Jerusalem, Raja Abdullah menolak semua tindakan sepihak Israel dan pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsha serta semua tempat suci di kota itu.
Raja Jordania tersebut mengatakan Jordania akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsha dan keteguhan rakyat Palestina serta melindungi identitas Arab mereka.
Jordania, yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1994, mengawasi tempat suci Islam dan Kristen di Jerusalem.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberi penjelasan kepada Raja Abdullah mengenai upaya untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dan menyampaikan penghargaan atas upaya Jordania mengenai itu.
"Selama pertemuan tersebut, saya membahas dengan Raja Abdullah tindakan serius yang paling akhir dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsha," kata Abbas sebagaimana dikutip.
Selama beberapa pekan belakangan, Jordania mengutuk pemukim Yahudi dan tentara Israel karena menerobos masuk ke halaman Masjid Al-Aqsha, tindakan yang mengakibatkan bentrokan dengan jamaah di dalam masjid itu.
(Uu.C003)