Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan persedian dan harga minyak goreng di Provinsi Aceh akan normal dan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
“Insya Allah dalam sepekan ini minyak goreng akan masuk ke Aceh dan ini akan menambah persediaan termasuk harga di pasaran,” katanya di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya usai menggelar rapat koordinasi Menteri Perdagangan dengan Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota terkait harga eceran tertinggi dan pasokan minyak goreng di Aceh di Pendopo Gubernur Aceh.
Ia menyebutkan dalam tiga hari ke depan akan masuk sebanyak 200 ribu liter minyak goreng ke Aceh guna memenuhi permintaan masyarakat di pasaran.
“Kita sudah melihat langsung ketersediaan minyak goreng di Banda Aceh dan untuk persediaan tidak masalah, hanya saja harga belum sesuai dengan Permendag,” kata Mendag didampingi Sekda Aceh, Taqwallah dan Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwier.
Menurut dia ketidaksesuaian harga tersebut kemungkinan disebabkan suplai dan distribusi yang belum sempurna sebelum ditetapkan Permendag.
Ia menyebutkan harga minyak goreng sesuai acuan Pemerintah untuk minyak goreng curah Rp11.500 per kilogram dan kemasan sederhana isi 1 liter Rp13.500 dan kemasan premium Rp14.000.
Saat meninjau harga di pasar Almahirah harga yang dijual untuk kemasan 1 liter berkisar Rp18 ribu sampai Rp19 ribu dan untuk isi dua liter Rp37 ribu.
Menurut dia untuk pasokan minyak goreng ke Aceh tersebut, distribusinya akan dibantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh.
Ia menambahkan untuk persediaan minyak goreng dan gula pasir juga akan stabil dalam menyambut puasa Ramadhan tahun 2022.