Takengon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Perikanan setempat mulai menggalakkan budidaya perikanan darat dengan sistem mina padi dan kolam terpal dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat daerah setempat.
Kepala Dinas Perikanan Aceh Tengah Iwan Ernis di Takengon, Selasa mengatakan pengembangan sektor perikanan dengan sistem tersebut sudah berjalan dalam dua tahun terakhir dan sudah mencakup hampir seluruh wilayah kecamatan di daerah itu.
"Kita mengambil langkah alternatif untuk mengurangi pola budidaya keramba apung di Danau Lut Tawar. Karena keramba apung ini saat ini kan diisukan sebagai sumber pencemaran, pemerintah daerah pun sudah menghentikan untuk penambahan keramba di Danau Lut Tawar," kata Iwan Ernis.
Menurutnya upaya menggalakkan budidaya perikanan dengan sistem mina padi dan kolam terpal, setidaknya sudah dapat sedikit membantu kebutuhan konsumsi ikan masyarakat di Aceh Tengah.
Ia menyebutkan rata-rata kebutuhan konsumsi ikan di daerah itu mencapai hampir 6.000 ton per tahun atau rata-rata konsumsi sebanyak 31 kilogram perkapita per tahun.
"Daerah kita hanya bisa memasok sekitar 20 persen saja atau sekitar 800-900 ton produksi ikan per tahun. Sisanya dipasok dari daerah pesisir, mayoritas ikan laut," kata Iwan Ernis.
Ia mengatakan untuk produksi ikan darat memang berbeda, di mana untuk mina padi saat ini fokus pada jenis ikan nila dan ikan mas, sedangkan kolam terpal kita fokuskan untuk ikan lele.