''Saya minta kepada seluruh kepala desa yang ada dalam kabupaten Abdya, pengunaan dana desa harus benar-benar tepat sasaran jangan sampai salah di gunakan,'' katanya dihadapan seratusan kepala desa di sela-sela acara penyerahan peta interaktif di Blangpidie, Selasa.
Bupati menjelaskan, sejak tahun 2015 ini pemerintah pusat memberikan wewenang penuh terhadap desa-desa yang ada di nusantara ini dalam mengembangkan kreasi-kreasi dan inovasi yang dibutuhkan masyarakat dengan sumber anggaran langsung dari APBN.
''Ini merupakan rahmat dari Allah SWT, karena, sebelumnya kepala desa tidak pernah merasakan mengelola dana yang begitu banyak. Alhamdulillah, mulai tahun ini desa-desa sudah memiliki anggaran tersendiri dalam membangun kebutuhan masyarakat,'' katanya
Meskipun demikian, lanjutnya, para kepala desa di harapkan untuk dapat berhati-hati dalam mengelola dana tersebut, karena, bila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pembangunan akan berakibat fatal yang akhirnya dapat menjadi laknat.
''Untuk mengantisipasi datangnya laknat tersebut, saya perintahkan Sekda Thamrin untuk segera membuat pertemuan secara berkesinambungan dengan aparatur desa untuk mensinergikan program desa supaya terhindari tumpang tindih dengan program APBK,''katanya
Kepada seluruh kepala desa bupati mengharapakan gunakan dana bantuan pusat tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat banyak di pedesaan bukan pembangunan untuk kepentingan individu atau kehendak diri sendiri.
''Jangan melakukan hal-hal yang tidak produktif, seperti kebutuhan gorong-gorong dibangun pula jembatan gantung di atas rumah orang, ini sama sekali tidak produktif yang bermamfaat untuk masyarakat luas.Harus sama kemampuan dengan program. Meski dana sedikit tapi bermamfaat untuk orang banyak,'' katanya
Amatan dilapangan, dalam acara pertemuan tersebut, bupati Abdya Jupri Hassannuddin memberikan kesempatan kepada seluruh kepala desa untuk menyampaikan masukan dan keluhan-keluhan yang selama ini di hadapai oleh aparatur desa dalam menjalankan roda pemerintahan.