Jakarta (ANTARA Aceh) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan membuat neraca pendidikan di setiap kabupaten/kota yang bertujuan memantau penggunaan anggaran.
"Tahun ini saja, angka transfer daerah Rp263 triliun, tapi kita tidak tahu uangnya dipakai untuk apa saja," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, pihaknya membuat transfer daerah yang bertujuan untuk mengetahui peruntukkan anggaran dan hasil pendidikan di daerah tersebut seperti apa.
"Jadi setiap daerah tahu persis, penggunaan anggaran dan hasilnya. Ada laporannya. Neraca pendidikan itu dibuat dan dikirim ke sekolah," terang dia.
Selama ini, Kemdikbud tidak mengetahui untuk apa saja anggaran yang telah diberikan.
Mendikbud menceritakan ketika tim Kemdikbud ke Papua, didatangi oleh Ketua DPRD dan kepsek SMK untuk meminta bantuan. Padahal Kemdikbud sudah memberikan transfer daerah, tapi anehnya Ketua DPRD tidak mengetahui tentang anggaran tersebut.
"Di daerah saja, banyak yang tidak tahu uang yang diberikan banyak sekali. Lalu sisanya, dalam bentuk Silpa, besar sekali karena tidak digunakan," papar dia.
Dengan neraca pendidikan itu bisa dilihat perbandingan antara indeks pembangunan manusia dan anggaran. Ada yang indeks pembangunan manusianya rendah tetapi anggaran banyak sekali atau sebaliknya.
"Jadi kelihatan nanti. Kami ingin membangun ekosistem pendidikan, supaya yang mengawasi bukan pusat tetapi masyarakat sendiri. Jadi terbangun interaksinya, antara orang tua dan dinas, orang tua dan sekolahnya," papar dia.
Dengan begitu, ekosistem pendidikan terjadi karena pemangku kepentingan punya informasi dan bisa menuntut.
"Hari ini tidak tahu. Misalnya, kalau sekarang sekolah rusak, ramai semuanya. Tapi tidak ada yang tahu berapa APBD untuk pendidikan, transfer daerahnya, semuanya dikembalikan ke Jakarta (Kemdikbud)," cetus Mantan Rektor Paramadina itu.
Dengan kondisi Indonesia sebesar ini, terang dia, dan otonomi daerah bisa dibuatkan neraca pendidikan. Pelaku pendidikan bisa terlibat karena mempunyai informasi.
"Data-data sudah kumpul. Tahun depan, kami akan membuat neraca pendidikan itu," tukas dia.
"Tahun ini saja, angka transfer daerah Rp263 triliun, tapi kita tidak tahu uangnya dipakai untuk apa saja," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, pihaknya membuat transfer daerah yang bertujuan untuk mengetahui peruntukkan anggaran dan hasil pendidikan di daerah tersebut seperti apa.
"Jadi setiap daerah tahu persis, penggunaan anggaran dan hasilnya. Ada laporannya. Neraca pendidikan itu dibuat dan dikirim ke sekolah," terang dia.
Selama ini, Kemdikbud tidak mengetahui untuk apa saja anggaran yang telah diberikan.
Mendikbud menceritakan ketika tim Kemdikbud ke Papua, didatangi oleh Ketua DPRD dan kepsek SMK untuk meminta bantuan. Padahal Kemdikbud sudah memberikan transfer daerah, tapi anehnya Ketua DPRD tidak mengetahui tentang anggaran tersebut.
"Di daerah saja, banyak yang tidak tahu uang yang diberikan banyak sekali. Lalu sisanya, dalam bentuk Silpa, besar sekali karena tidak digunakan," papar dia.
Dengan neraca pendidikan itu bisa dilihat perbandingan antara indeks pembangunan manusia dan anggaran. Ada yang indeks pembangunan manusianya rendah tetapi anggaran banyak sekali atau sebaliknya.
"Jadi kelihatan nanti. Kami ingin membangun ekosistem pendidikan, supaya yang mengawasi bukan pusat tetapi masyarakat sendiri. Jadi terbangun interaksinya, antara orang tua dan dinas, orang tua dan sekolahnya," papar dia.
Dengan begitu, ekosistem pendidikan terjadi karena pemangku kepentingan punya informasi dan bisa menuntut.
"Hari ini tidak tahu. Misalnya, kalau sekarang sekolah rusak, ramai semuanya. Tapi tidak ada yang tahu berapa APBD untuk pendidikan, transfer daerahnya, semuanya dikembalikan ke Jakarta (Kemdikbud)," cetus Mantan Rektor Paramadina itu.
Dengan kondisi Indonesia sebesar ini, terang dia, dan otonomi daerah bisa dibuatkan neraca pendidikan. Pelaku pendidikan bisa terlibat karena mempunyai informasi.
"Data-data sudah kumpul. Tahun depan, kami akan membuat neraca pendidikan itu," tukas dia.