Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, fasilitas layanan jamaah haji Indonesia pada musim haji 1443 H di Tanah Suci Mekah Arab Saudi sudah siap dan sesuai standar.
"Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai standar. Kami terus berusaha memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji," kata Menag dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Menag berada di Arab Saudi memantau persiapan layanan bagi jamaah haji. Menag mencoba sejumlah sarana prasarana tersedia di hotel, termasuk mengemudikan bus yang akan menjadi sarana transportasi jamaah haji Indonesia.
Hotel diitinjau Menag berada di dua wilayah berbeda yaitu Hotel Al Khulafaa-3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jamaah serta Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jamaah.
"Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai kontrak. Saya lihat hotelnya bagus," ujar Menag.
Sarana yang dicoba Menag antara lain lift hotel yang dipastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan.
Kepada pihak hotel, Menag meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji. Apalagi, durasi jamaah haji tinggal pada hotel di Mekah cukup lama, sampai 25 hari.
Selain hotel, Menag meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah - Jiyad. Di sana, Menag mengecek kesiapan bus antar kota dan bus shalawat.
“Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik,” lanjutnya.
Ia juga meminta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC agar kendaraan tetap dingin supaya jemaah tidak kepanasan, mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas.
Menag juga tidak lupa meninjau kesiapan layanan katering di Dapur Al Jauhara di wilayah Mekah memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.
"Saya menekankan kepada penyedia layanan katering agar menu dan citarasa makanan jemaah Indonesia memiliki citarasa nusantara. Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat," jelasnya.
Menag sebut fasilitas layanan jamaah haji sesuai standar
Jumat, 20 Mei 2022 15:08 WIB