Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyelenggarakan workshop audio visual produksi film, dokumenter dan video dalam upaya meningkatkan promosikan sektor pariwisata dmpat.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaku ekonomi kreatif dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Aceh dengan berbagai potensi yang ada sehingga akan mendatangkan banyak tamu berkunjung ke daerah ini,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK), Disbudpar Aceh, Ismail di Sigli, Kabupaten Pidie.
Ia menjelaskan keberadaan medium audio visual seperti film bisa mendorong promosi dan potensi pariwisata yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia it dan menarik wisatawan untuk melancong.
“Pelaksanaan workshop ini bertujuan mendorong promosi wisata dan kebudayaan Aceh di masa yang akan datang dan capaian yang ingin dicapai peserta memiliki keterampilan dalam teknik pembuatan skenario film, dan desain pitch deck film,” katanya.
Ismail mengatakan film sebagai produk kebudayaan dan juga sebagai karya seni yang dihasilkan dari proses kreatif berbagai unsur, di antaranya seni musik, seni rupa, seni suara, teater, serta teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasinya.
“Perkembangan film bukan hanya sebatas ruang pengaplikasian bakat dan kreativitas, tetapi film juga mampu menceritakan kisah-kisah yang lebih kompleks tentang kondisi psikologis manusia dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Workshop yang berlangsung hingga 6 Juli ini diikuti 30 pelaku ekonomi kreatif (Ekraf), seperti perwakilan duta wisata, konten kreator Pidie dan sekitarnya, yang bekerja sama dengan Yayasan Aceh Dokumenter dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh.