Calang (ANTARA) - Gampong Mareu Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya merupakan satu kampung yang masih terisolir di pedalaman Lamno kata pejabat di gampong setempat.
Selain akses jalan yang belum tersentuh bantuan Pemerintah, fasilitas lain seperti jembatan yang baru ada abutment juga belum terbangun untuk akses Masyarakat setempat.
Tuha Peut Desa Mareu Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Sudirman di hadapan Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin yang berkunjung ke Desa terisolir tersebut, Sabtu mengatakan Mareu memang jauh dari pusat keramaian jarak tempuh menuju ke sana dari Desa Sabet yang merupakan Desa tetangga lebih kurang 4 Kilometer jaraknya.
"Sejak 70 tahun lebih Indonesia merdeka dan dari 172 Desa yang ada di kabupaten itu, yang belum merasakan nikmat kemerdekaan adalah Desa Mareu," katanya.
Ia menjelaskan sebagian masyarakat Desa Mareu Pascakonflik Aceh memilih turun tinggal ke Desa Sabet yang merupakan Desa tetangga karena belum adanya fasilitas umum baik sekolah, maupun fasilitas kesehatan di desa tersebut.
"Kenapa kami harus memilih menetap di Desa Sabet, karena jika tidak maka anak-anak kami akan putus sekolah karena fasilitas umum di sana tidak terbangun," Katanya.
Ia menambahkan pihaknya sangat berharap Desa mereka bisa dibangun kembali termasuk fasilitas jembatan dan jalan yang masih belum memadai sehingga masyarakat harus melewati kubangan lumpur dan sungai jika tidak banjir.
"Kami sangat bersyukur bapak Pj Bupati bisa berkunjung langsung ke Desa kami, ini merupakan satu kebahagian bagi kami warga Mareu," Katanya.
Ia sangat berharap kepada Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin bisa membantu pihaknya dalam membangun kembali Desa Mareu baik membangun jembatan, agar mereka bisa kembali ke Desa mereka.
"Kami menaruh harapan besar kepada Bapak Pj Bupati untuk dapat membangun fasilitas bagi kami apalagi kebanyakan dari pekerjaan kami adalah bertani, jika fasilitas umum tidak ada maka kecil kemungkinan untuk kami kembali ke sana," Katanya.
Ia menyampaikan kalau selama ini fasilitas jalan untuk masyarakat kesana mereka membangun seadanya menggunakan Dana Desa Mareu.
"Kami di sana ada sebanyak 32 Kepala Keluarga dan sebagian mereka menetap di sana," katanya.