Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Wali Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Suaidi Yahya mengajak masyarakat untuk berperan aktif membangun gampong (desa), sebagai wujud menuju pembangunan daerah itu yang menyeluruh.
Ia mengatakan di Lhokseumawe, Rabu, partisipasi masyarakat sangat penting dalam keterlibatannya membangun gampong, karena keikutsertaan masyarakat sebuah indikator sekaligus barometer keberhasilan pembangunan itu sendiri.
Apalagi, lanjut Suaidi Yahya, sekarang sudah ada dana desa yang terhimpun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG), yang semakin menunjang pembangunan di gampong-gampong menjadi lebih baik.
"Partisipasi masyarakat secara bersama-sama dalam membangun gampong menjadi lebih baik sangat diharapkan, dengan memperhatikan aspek kebutuhan dan kepatutan serta lain sebagainya," ujarnya.
Tambah Wali Kota Lhokseumawe, pembangunan yang baik adalah yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, sehingga memiliki nilai guna dan tepat sasaran. Baik berupa infrastruktur, seperti jalan desa, saluran air dan lain sebagainya.
Selain itu juga, program pembangunan juga harus mendongkrak perekonomian warga gampong sebagai salah satu prioritas utama dalam membangun gampong. Begitu juga dengan sarana dan prasaran pendidikan juga dioptimalkan, seperti PAUD, majelis taklim, jelasnya.
Oleh karena itu, kata Wali Kota, dirinya mengajak masyarakat secara bersama-sama ikut berpartisipasi dalam membangun gampongnya melalui peran serta secara aktif masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk, saran pendapat dan pengawasan.
Jumlah gampong dalam wilayah Kota Lhokseumawe sebanyak 68 gampong, yang terbagi dalam empat kecamatan. Sedangkan realisasi dana APBG tahun 2015, menurut keterangan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Lhokseumawe, pengunaan dananya banyak dilakukan pada bidang pembangunan yang meliputi infrastruktur, kesehatan dan juga pendidikan.
Ia mengatakan di Lhokseumawe, Rabu, partisipasi masyarakat sangat penting dalam keterlibatannya membangun gampong, karena keikutsertaan masyarakat sebuah indikator sekaligus barometer keberhasilan pembangunan itu sendiri.
Apalagi, lanjut Suaidi Yahya, sekarang sudah ada dana desa yang terhimpun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG), yang semakin menunjang pembangunan di gampong-gampong menjadi lebih baik.
"Partisipasi masyarakat secara bersama-sama dalam membangun gampong menjadi lebih baik sangat diharapkan, dengan memperhatikan aspek kebutuhan dan kepatutan serta lain sebagainya," ujarnya.
Tambah Wali Kota Lhokseumawe, pembangunan yang baik adalah yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, sehingga memiliki nilai guna dan tepat sasaran. Baik berupa infrastruktur, seperti jalan desa, saluran air dan lain sebagainya.
Selain itu juga, program pembangunan juga harus mendongkrak perekonomian warga gampong sebagai salah satu prioritas utama dalam membangun gampong. Begitu juga dengan sarana dan prasaran pendidikan juga dioptimalkan, seperti PAUD, majelis taklim, jelasnya.
Oleh karena itu, kata Wali Kota, dirinya mengajak masyarakat secara bersama-sama ikut berpartisipasi dalam membangun gampongnya melalui peran serta secara aktif masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk, saran pendapat dan pengawasan.
Jumlah gampong dalam wilayah Kota Lhokseumawe sebanyak 68 gampong, yang terbagi dalam empat kecamatan. Sedangkan realisasi dana APBG tahun 2015, menurut keterangan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Lhokseumawe, pengunaan dananya banyak dilakukan pada bidang pembangunan yang meliputi infrastruktur, kesehatan dan juga pendidikan.