Blangpidie (ANTARA) - Pj Bupati Aceh Barat Daya Darmansah mengharapkan agar anggota komisioner Baitul Mal setempat melaksanakan tugas dengan baik dan mampu meningkatkan profesionalitas dalam menjaga kredibilitas yang telah menjadi kepercayaan menyalurkan zakat, infaq, dan sadaqah (ZIS).
"Saya mengingatkan agar para anggota Badan Baitul Mal dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan mampu meningkatkan profesionalitas serta menjaga kredibilitas Baitul Mal yang selama ini telah menjadi kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan ZIS," katanya di Blangpidie, Senin.
Hal itu disampaikan Darmansyah saat melantik lima orang anggota Baitul Mal Aceh Barat Daya di Aula Masjid Agung Baitul Ghafur. Pelantikan itu sesuai keputusan bupati nomor 745 Tahun 2022 tentang pengangkatan dan penetapan Badan Baitul Mal Aceh Barat Daya periode 2022-2027.
"Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada pengurus terdahulu yang telah bekerja keras dalam mengumpulkan dan menyalurkan zakat kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Darmansyah.
Ia juga mengaku merasa bangga kepada komisioner yang telah mampu membangun dan menjaga citra lembaga ini dari awal pembentukan Baitul Mal.
Kata dia, sebagai implementasi Qanun nomor 7 tahun 2004 tentang pengelolaan zakat, Baitul Mal mempunyai tugas atau fungsi untuk mengurus semua jenis harta umat Islam, seperti zakat, infaq, sadaqah, hibah, dan wakaf.
"Peran dan fungsi dari Baitul Mal sangat penting, karena lembaga ini tidak hanya berperan dalam menghimpun ZIS saja, tetapi lembaga ini juga berfungsi untuk menyimpan dan menyalurkan harta yang telah terkumpul kepada pihak yang berhak menerimanya atau mustahik,” katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, Baitul Mal seperti yang ada di Aceh Barat Daya mempunyai tugas sebagai sebuah lembaga atau pihak yang menangani harta agama, baik pendapatan maupun pengeluaran yang digunakan atau disalurkan semata-mata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, sesuai dengan senif yang telah ditentukan.
"Sejak pertama berdiri sampai sekarang, Baitul Mal Abdya telah banyak mengumpulkan ZIS serta telah banyak pula program-program yang telah berhasil dilakukan dalam upaya menyalurkannya kepada yang berhak," katanya.
Hal ini, kata dia, merupakan suatu prestasi sekaligus tantangan bagi pengurus ke depan untuk dapat menghimpun ZIS lebih banyak dan lebih meningkat dari periode sebelumnya, karena dengan semakin banyak ZIS terkumpul dan disalurkan kepada yang berhak menerima, maka akan mampu mengangkat dan meningkatkan kehidupan masyarakat fakir dan miskin di Abdya.
"Keberadaan Baitul Mal juga telah ikut berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk bantuan modal langsung yang diberikan kepada masyarakat, seperti pedagang dan nelayan dengan sistem mudharabah," katanya.
Ia juga berpesan para anggota bekerja secara maksimal. Bukan saja mengumpulkan dan menyalurkan ZIS, tetapi yang paling penting memberi kesadaran dan penyuluhan ke warga agar mereka terbuka hatinya untuk menyisihkan sebagian harta ke Baitul Mal.
"Mari kita hilangkan prinsip bahwa zakat hanya wajib bagi petani yang menanam padi ataupun aparatur sipil negara saja, akan tetapi zakat itu terdiri dari bermacam jenis, seperti zakat jasa, perniagaan, perikanan, peternakan dan lainnya,” katanya.
Ia juga berharap masyarakat dapat terus memahami bahwa arti penting dan manfaat membayar zakat.
Kemudian Baitul Mal agar senantiasa menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, jangan sampai menimbulkan rasa apatis serta ragu-ragu untuk menyalurkan zakat kepada Baitul Mal.
"Jadikan Baitul Mal sebagai lembaga yang betul-betul amanah serta profesional, sehingga kepercayaan masyarakat kepada Baitul Mal akan semakin meningkat," demikian Darmansyah.