Meulaboh (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat bersama para teungku dayah, pemuka agama, da'i Bhabinkatibmas, komunitas sepakbola dan masyarakat sekitar Mapolres setempat, menggelar shalat ghaib dan doa bersama untuk para korban yang insiden Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut sekaligus untuk mendoakan almarhum Abu Tumin, seorang ulama kharismatik Aceh yang wafat beberapa hari lalu.
“Pelaksanaan shalat ghaib disertai zikir bertujuan untuk memanjatkan doa untuk para korban dan polisi yang gugur saat bertugas,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso dalam keterangan tertulis diterima di Meulaboh, Rabu malam.
Menurutnya, aksi doa bersama untuk menggenang 127 orang korban yang meninggal dunia dan gugurnya dua orang teman sejawat Polri, yang bertugas di lapangan.
Pandji Santoso mengatakan doa bersama yang digelar tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama umat muslim.
Kemudian sebagai murid, sudah sepatutnya dan wajib memanjatkan doa untuk salah satu ulama yang sudah lebih dulu menghadap sang khalik.
Kapolres Pandji Santoso mengaku prihatin atas kejadian di Jawa Timur, namun perlu dijadikan pelajaran dan mengambil hikmah dibalik peristiwa yang menelan korban jiwa 127 orang warga sipil dan dua orang personel polisi.
”Sebagai sesama muslim sebangsa dan setanah air, kita ikut prihatin, kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, dan kita dapat mengambil hikmah,” kata kapolres menambahkan.
Kapolres mengajak masyarakat di Aceh Barat, untuk tetap menjaga situasi terus kondusif dan keamanan yang baik, agar bisa beraktivitas serta terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.