Pidie, Aceh (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PSSI Pusat, Yunus Nusi mengatakan tragedi Kanjuruhan, Malang, Provinsi Jawa Timur menjadi hikmah yang paling besar dalam pengelolaan sepakbola di Tanah Air.
“Di tengah berduka, kita harus bangkit bersama,” kata Yunus Nusi melalui keterangan virtual saat memberi sambutan pada Kongres Asprov PSSI Aceh di Sigli, Kabupaten Pidie, Senin.
Menurutnya, dalam kondisi sepakbola berduka, ia mengajak semua pihak agar dapat bangkit bersama.
Baca juga: Polresta Banda Aceh gelar doa dan zikir bersama untuk Abu Tumin dan korban Kanjuruhan
Yunus Nusi mengatakan olahraga sepakbola tidak hanya ajang untuk meraih prestasi, akan tetapi olahraga sepakbola harus menjadi alat pemersatu dan ajang silaturahmi di masyarakat.
Guna mencegah terjadinya tragedi serupa, ia mengajak kepada semua pecinta olahraga sepakbola agar menyiapkan panggung untuk supporter, agar datang ke setiap stadion dengan yang niat baik.
Di sisi lain, Yunus Nusi juga menyayangkan di tengah tragedi Kanjuruhan, masih ada pihak-pihak yang menjadikan musibah tersebut untuk menjadi kepentingan sekelompok orang dan menjadi kepentingan politik.
Baca juga: Polres Aceh Barat gelar doa bersama untuk korban insiden Kanjuruhan dan Abu Tumin
Ia juga menyayangkan masih ada pihak yang berupaya menjatuhkan Ketua Umum PSSI Pusat dengan tragedy tersebut.
Ia mengatakan yakin masalah yang sedang dihadapi tersebut dapat di cari solusi, dan ia mengajak kepada semua pengurus PSSI di Tanah Air agar lebih waspada dalam pengelolaan sepakbola, agar tragedi serupa tidak lagi terjadi.
Yunus Nusi juga mengharapkan momentum Kongres Asprov PSSI Aceh Tahun 2022 agar dapat dimanfaatkan oleh pengurus PSSI Aceh, untuk mempersiapkan tuan rumah dan tim yang baik untuk menghadapi PON 2024 mendatang di Aceh.