Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Prof Marwan meminta kepada Pemerintah Aceh menyediakan kapal khusus untuk aktivitas ekspor-impor berbagai komoditas hasil pertanian Aceh.
"Kita ingin ada kapal, pelabuhan sudah ada, sehingga kita bisa ekspor langsung dari Aceh," kata Prof Marwan, di Banda Aceh, Rabu.
Prof Marwan menyampaikan, kapal tersebut dibutuhkan supaya Aceh bisa langsung melakukan ekspor hasil pertanian sendiri, tidak lagi melakukan melalui pelabuhan Belawan Sumatera Utara.
Untuk pelabuhan, kata Prof Marwan, mungkin Aceh sudah bisa menggunakan pelabuhan Malahayati, karena itu saat ini Aceh memerlukan kapal sendiri.
"Kalau pelabuhan sudah ada di Pelindo I (Malahayati), pencatatan bisa di situ, sekarang tinggal butuh kapalnya," ujarnya.
ARC USK Banda Aceh baru saja melakukan ekspor sebanyak 2,2 ton minyak nilam dan 800 kilogram minyak pala ke Perancis. Barang tersebut dikirimkan melalui pelabuhan Belawan Medan karena belum bisa langsung dari Aceh.
Prof Marwan menuturkan, jika Aceh melakukan ekspor langsung dengan kapal sendiri maka itu bisa membuka akses baru yang luas lagi. Bahkan, tak hanya komoditi pertanian melainkan barang lainnya.
"Jika sudah bisa langsung ekspor sendiri maka Aceh punya nilai tambah, dan ini juga akan memberikan semangat kepada masyarakat untuk bertani," demikian Prof Marwan.