Vox Populi kenapa Imran layak bertahan sebagai Pj Wali Kota Lhokseumawe
Jumat, 16 Juni 2023 14:17 WIB
Salah seorang tokoh pemuda Lhokseumawe Rizki Azkia berpendapat, terkait adanya pengusulan nama untuk pergantian Pj Wali Kota membuat dirinya kaget karena kinerja pemerintahan saat ini sangat baik dalam hal kesehatan maupun pendidikan. Dirinya mempertanyakan mengapa DPRK tidak pernah berbicara kritis pada pemerintahan sebelumnya.
"Kita melihat secara nyata, ada beberapa program yang dijalankan oleh Pak Pj sayangnya dewan tidak mendukung itu. Saya setuju kalau selama 10 hingga 15 tahun terakhir, Lhokseumawe ini mati suri," ucapnya.
Menurut Azkia, seharusnya untuk pembenahan Kota Lhokseumawe jangan ada pemimpin yang diusung dari partai karena dikhawatirkan akan lebih banyak kepentingannya atau "banyak bagi-bagi kuenya". Dibutuhkan pemimpin yang independen untuk memajukan Lhokseumawe.
Baca juga: Kejaksaan sudah sita aset Hariadi tersangka RS Arun Lhokseumawe Rp10 miliar
Terkait aksi Imran untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pengurangan tenaga honorer di pemerintahan, Azkia menganggap itu hal yang wajar untuk menuai kontroversi karena bukan kebijakan populis. Namun, seharusnya warga berfikir realistis terkait perubahan yang telah terjadi di Lhokseumawe karena pemerintah tidak bisa mengambil kebijakan yang memuaskan semua pihak, namun keputusan yang bijak itu harus dilakukan.
"Terkait penertiban, Pj juga sudah memberikan solusi dengan pemindahan pedagang dari titik A ke titik B. Tapi masyarakat mungkin masih kaget, karena sudah 15 tahun seperti mati suri," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan tenaga kesehatan kembali berunjuk rasa di Lhokseumawe tolak dirumahkan
Dirinya juga menanggapi terkait pengurangan honorer, dimana dengan pendapatan Kota Lhokseumawe yang tidak banyak dan telah adanya intruksi dari pusat, maka pengurangan memang harus dilakukan. Daripada nantinya pekerja tidak bisa menerima gaji, maka seharusnya bisa berbesar hati untuk menerima keputusan itu.
Bagi pihak tertentu yang berusaha mengganti Pj, Azkia menganggap hal tersebut hanya dilakukan oleh pihak yang tidak dapat memperoleh keuntungan.
"Saya selalu mendukung penuh Pj asalkan itu untuk kebaikan Lhokseumawe, beliau tidak sendirian. Respon dan kepeduliannya cepat, contoh kasus saat kami berikan laporan ada anak disabilitas di Pusong membutuhkan bantuan, langsung ditindak lanjuti," ujarnya.