Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Ratusan hektare sawah di Aceh Utara digenangi banjir yang terjadi sejak Selasa dini hari akibat luapan Sungai Peuto.
Camat Lhoksukon Saifuddin, RAbu kepada wartawan mengatakan, banjir tidak hanya merendam ratusan rumah warga, tetapi juga padi petani.
Sekitar 200 hektare tanaman padi milik petani di Kemukiman Lhoksukon Teungoh terendam banjir. Tanaman padi ini, menurut laporan masyarakat baruditanami sekitar satu pekan terakhir, katanya.
Menurut Saifuddin, 200 hektare tanaman padi yang terendam bajir ini, berada di beberapa desa di antaranya Geudubang, Jok, Krueng, dan Desa Nga.
Saifuddin mengatakan, dirinya baru saja pulang memantau kondisi banjir di sejumlah desa daerah itu. Belum ada warga yang mengungsi, kondisi banjir juga berangsur surut.
Sementara di beberapa desa di Kecamatan Baktiya, sejumlah tanaman padi warga juga terendam sejak dua hari terakhir akibat hujan yang terus mengguyur kawasan Aceh Utara.
Ratusan hektar tanaman padi milik petani Kecamatan Baktiya itu, di antara di Desa Matang Ulim, Matang Baro, dan Matang Pineung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Munawar membenarkan, bahwa dalam dua hari terakhir, ratusan hektare tanaman padi milik petani di kawasan Kecamatan Baktiya juga ikut terendam.
Berdasarkan laporan masyarakat, tanaman padi milik petani kawasan Meunye Peut, daerah Kecamatan Baktiya juga ikut terendam kemarin, katanya.
Dia menambahkan, tanaman padi yang terendam banjir di Kecamatan Baktiya, disebabkan oleh hujan yang terus mengguyur di kawasan Aceh Utara, dalam beberapa hari terakhir.
Sementara di Kecamatan Lhoksukon, dan Kecamatan Cot Girek, banjir ini akibat luapan Sungai Peuto.