"Kendala kita kalau ketersediaan bahan sempat kosong, harus menunda sampai barang ada. Tapi kalau mendesak harus berhubungan dengan Jawa, hanya saja kalau dari sana mahal di ongkos kirim," kata Rasam.
Sementara itu, Firman, penjual seragam sekolah di Pasar Aceh, mengaku dagangan mereka sudah mulai diburu masyarakat, hanya saja belum mencapai puncaknya.
Ia mengatakan, dalam pekan ini toko mereka yang menjual seragam sekolah mulai dari TK hingga SMA itu sudah mulai dikunjungi seratusan pembeli per hari, dan meningkat dari bulan sebelumnya. Diperkirakan awal bulan tujuh bakal lebih ramai.
Baca: Disdik larang keras pungli penerimaan siswa baru di Aceh, ini edarannya
"Sekarang sudah mulai meningkat dari hari biasanya, tetapi belum puncaknya. Mungkin nanti bulan Juli, karena waktu sudah dekat masuk sekolah. Memang setiap tahunnya seperti itu," kata Firman.
Ia menambahkan, mereka sudah mempersiapkan semua barang kebutuhan siswa baru terkhususnya seragam, topi hingga tas. Bahkan, logo-logo secara umum.
"Kita sudah siapkan semua untuk siswa di Banda Aceh dan Aceh Besar, dan kalau harganya berbeda-beda tergantung ukuran dan jenis kainnya. Berkisar antara Rp100 ribu sampai Rp200 ribu ke atas per setel," demikian Firman.
Penjahit dan penjual di Banda Aceh mulai disibukkan permintaan seragam sekolah
Kamis, 27 Juni 2024 18:40 WIB