Banda Aceh (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun sinergi dengan berbagai pihak guna meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) wanita di Provinsi Aceh.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan perempuan memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia.
"Perempuan memiliki kontribusi sebesar 64,5 persen dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia. Namun, banyak tantangan dihadapi pelaku usaha perempuan dalam mengembangkan usahanya," kata Friderica Widyasari.
Baca juga: OJK edukasi UMKM tingkatkan akses lembaga keuangan
Pernyataan tersebut disampaikan Friderica Widyasari pada sosialisasi literasi keuangan syariah dan pengembangan UMKM perempuan di Aceh. Sosialisasi diikuti 500-an pelaku usaha wanita di Provinsi Aceh.
Friderica Widyasari mengatakan kehadiran dan dukungan lembaga jasa keuangan seperti PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan tim percepatan akses keuangan daerah, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial keuangan pelaku usaha dari kalangan UMKM.
"Sinergi dan dukungan tersebut harus terus dibangun, sehingga pelaku UMKM dari kalangan wanita dapat meningkatkan kesejahteraan serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Aceh," kata Friderica Widyasari Dewi.
Sementara itu, Komisaris Independen PT PNM Nurhaida mengatakan perusahaan meluncurkan program Mekaar sejak 2016 dengan sasaran pelaku usaha wanita. Saat ini, Program Mekaar PNM telah menjangkau 16 juta nasabah dengan dana yang disalurkan mencapai Rp70 triliun.
"Selain pembiayaan, kami juga memberikan pendampingan serta pengembangan kapasitas usaha dan sumber daya manusia, sehingga usaha yang dilakukan wanita di Aceh berkembang dan meningkat," kata Nurhaida.