Sebanyak 152 imigran Rohingya jelang tengah malam direlokasi dari lapangan alun-alun Tapaktuan, Ibukota Kabupaten Aceh Selatan. Pada Rabu ini mereka sudah dua kali dipindahkan karena tidak ada tempat penampungan pengungsi di daerah itu.
Informasi yang dihimpun di Aceh Selatan, sekitar pukul 23.30 WIB imigran Rohingya tersebut dipindahkan dari lapangan alun-alun Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dibawa menuju ke Banda Aceh.
Para imigran Rohingya tersebut terdiri dari 60 anak-anak, 79 wanita dewasa, dan 13 Laki-laki dewasa. Mereka dipindahkan dengan lima unit truk dan dikawal pihak kepolisian.
Baca juga: 152 imigran Rohingya direlokasi ke alun-alun Tapaktuan Aceh Selatan
Para imigran Rohingya tersebut terdiri dari 60 anak-anak, 79 wanita dewasa, dan 13 Laki-laki dewasa. Mereka dipindahkan dengan lima unit truk dan dikawal pihak kepolisian.
Baca juga: 152 imigran Rohingya direlokasi ke alun-alun Tapaktuan Aceh Selatan
Untuk lokasi penempatan hingga malam ini masih simpang siur, diperkirakan mereka dibawa ke Banda Aceh.
Sebelumnya, Rohingya tersebut ditampung di terminal Type C Labuhan Haji selama 13 hari sejak Oktober lalu. Mereka mendarat di Aceh Selatan menggunakan kapal milik sindikat penyelundupan orang dari Myanmar dan Bangladesh.
Kemudian pada Rabu (6/11) warga Labuhan Haji memindahkan mereka ke Lapangan Alun-alun Tapaktuan, Aceh Selatan.
Baca juga: Polres Aceh Timur tetapkan agen penyelundupan Rohingya jadi tersangka
Kemudian pada Rabu (6/11) warga Labuhan Haji memindahkan mereka ke Lapangan Alun-alun Tapaktuan, Aceh Selatan.
Baca juga: Polres Aceh Timur tetapkan agen penyelundupan Rohingya jadi tersangka
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Aceh Meurah Budiman mengatakan penampungan imigran etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Selatan setelah didaratkan dari perairan hanya bersifat sementara.
"Penampungan imigran Rohingya di Aceh Selatan sifat sementara, menunggu lahan relokasi di Lhokseumawe selesai dibenahi. Paling lambat mereka direlokasi ke Lhokseumawe awal November ini," kata Meurah Budiman.
Pernyataan tersebut disampaikan Meurah Budiman terkait evakuasi 152 imigran etnis Rohingya ke daratan setelah hampir sepekan mereka terombang-ambing di perairan Labuhan Haji , Kabupaten Aceh Selatan, karena ada penolakan kedatangan manusia perahu tersebut.
Baca juga: Jerat pencucian uang untuk ungkap kejahatan perdagangan orang Rohingya di Aceh
Baca juga: Jerat pencucian uang untuk ungkap kejahatan perdagangan orang Rohingya di Aceh