Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh mendorong agar lahan wakaf di daerah itu yang dapat dikelola dengan optimal supaya produktif sehingga memberi manfaat bagi masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari, Jumat, mengatakan saat ini masih banyak tanah wakaf yang terbengkalai atau tidak produktif di Aceh. Ia mengajak setiap aparatur sipil negara (ASN) jajarannya untuk menanam satu pohon di tanah wakaf supaya produktif.
“Banyak tanah wakaf yang kosong, untuk mengisi kekosongan tanah wakaf ini kita ajak setiap ASN tanam satu pohon,” kata Azhari di sela-sela Anugerah Badan Wakaf Indonesia (BWI) Aceh di Aceh Tengah.
Ia menjelaskan tentunya penanaman pohon di lahan wakaf tersebut harus disesuaikan dengan ikrar wakaf dari wakif atau pewakaf itu sendiri.
Kata Azhari, Kemenag menanam di lahan yang masih kosong tersebut sesuai ikrar wakif dan setelah ditanam tugas nazir atau pengelola wakaf untuk menjaga.
“Tugas kita berat tapi untuk umat dan niat kita tanam pohon sesuai ikrar wakif. Misalnya diwakafkan untuk kemakmuran masjid, pohon yang kita tanam untuk kemakmuran masjid,” ujarnya.
Ia menambahkan program penanaman pohon di tanah wakaf yang kosong tersebut akan memberikan manfaat yang begitu besar bagi umat di masa akan datang.
Apalagi upaya tersebut dilakukan secara berlanjut, maka tanah wakaf yang terbengkalai akan menjadi produktif. Harapannya program ini dapat berjalan di seluruh kabupaten/kota yang ada di provinsi Tanah Rencong itu.
“Hari ini kita tanam dua batang itu terus mengalir sedekah jariah. Kegiatan ini terus kita dorong untuk memberdayakan wakaf di Aceh,” kata Azhari.
Selain itu, Azhari juga mendorong para nazir untuk terus meningkatkan diri dalam pengelolaan tanah wakaf. Peran nazir menjadi penting dalam upaya memproduktifkan wakaf.
“Nazir kita dorong untuk lebih keren atau kreatif dan energik dan beken berkah berkelanjutan,” ujarnya.