Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat pengeluaran per kapita penduduk Aceh pada 2024 meningkat Rp1,26 juta per bulan atau naik 3,16 persen dari tahun sebelumnya Rp1,22 juta per bulan.
Ketua Tim Statistik Sosial BPS Aceh, Abdul Hakim, di Banda Aceh, Rabu, menjelaskan bahwa kenaikan pengeluaran per kapita ini dapat menjadi indikasi meningkatnya kesejahteraan masyarakat karena meningkatnya aliran dana ke masyarakat.
“Kenaikan konsumsi dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya program bantuan baik dari pemerintah maupun swasta/pribadi, peningkatan pendapatan, meningkatnya makanan produksi sendiri seperti kebun dan sebagainya,” katanya.
Berdasarkan data BPS, pola pengeluaran rumah tangga di Aceh masih didominasi oleh kebutuhan makanan. Pada 2024, rata-rata pengeluaran untuk sektor makanan mencapai Rp702 ribu per bulan, sementara untuk sektor bukan makanan sebesar Rp523 ribu per bulan.
Namun, terjadi sedikit pergeseran dalam pengeluaran. Proporsi pengeluaran untuk makanan turun dari 57,31 persen pada tahun sebelumnya menjadi 57,12 persen. Sebaliknya, pengeluaran untuk kebutuhan non makanan meningkat dari 42,69 persen menjadi 42,88 persen.
Adapun sektor bukan makanan yang paling besar menyerap pengeluaran rumah tangga adalah belanja peralatan dan fasilitas rumah tangga sebesar Rp253 ribu per bulan. Disusul oleh belanja aneka barang dan jasa Rp121 ribu per bulan, serta pajak dan asuransi Rp55 ribu per bulan.
Abdul Hakim menilai pergeseran pola pengeluaran ke non makanan dapat menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi masyarakat karena adanya indikasi bahwa kebutuhan makanan sudah lebih terpenuhi, sehingga peningkatan pendapatan digunakan untuk kebutuhan lain, seperti barang dan jasa.
“Semakin sejahtera seseorang, kenaikan konsumsi bukan makanan akan lebih tinggi daripada makanan,” katanya.
Dia menambahkan, peningkatan per kapita penduduk Aceh ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Rencong itu secara keseluruhan, sebab konsumsi rumah tangga merupakan salah satu komponen utama dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan pengeluaran.
“Untuk Aceh kontribusi konsumsi rumah tangga ini lumayan besar 53,53 persen dari total PDRB Aceh,” katanya.
Baca juga: BPS: Produksi padi Aceh tahun 2024 capai 1,66 juta ton