Kutacane (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah di Aceh yang terdampak abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, termasuk kategori ringan.
Dampak erupsi tersebut bagi daerah di Aceh, masih dalam kategori ringan, kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria melalui sambungan telepon seluler dari Kutacane, Rabu.
Ia memastikan secara umum dampak dari meletusnya gunung Sinabung bagi wilayah di Aceh karena terbawa hembusan angin memang tidak menimbulkan efek yang cukup signifikan.
Terutama material seperti potongan kecil bebatuan bergigi, mineral, dan kaca berukuran kecil, yang bisa lebih kecil lagi ketika material tersebut berada di darat dan tergabung dalam abu vulkanik.
"Abu vulkanik yang masih berterbangan di sejumlah wilayah di Aceh, juga tidak sampai mengurangi jarak pandang. Dan tidak sampai mengganggu penerbangan," bebernya.
Baca juga: Erupsi Sinabung berdampak harga buah dan sayur
Dia akan terus meningkatkan pemantauan terutama terhadap kualitas udara melalui stasiun meteorologi setempat di Aceh terkait pencemaran udara akibat abu vulkanik Gunung Sinabung.
"Hanya berupa debu tipis dibawa angin, dan terdapat daerah yang sedikit tercemar. Untuk mengatasi khusus bagi efek kesehatan, warga cukup dengan memakai helm dan masker seperti Aceh Tenggara, Subulussalam, dan Aceh Tamiang," jelas Zakaria.
Abu vulkanik dari meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, awal pekan ini, masih menutupi wilayah pegunungan yang terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.
"Kabut betul sini (Aceh Tenggara), hujan abu (vulkanik) sini. Informasinya, lebih parah lagi di sini, dibanding wilayah Aceh yang lain," terang Sumur Raden (37), warga Desa Perapat Sepakat, Kutacane.
Namun aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional setempat, mulai berjalan normal seperti biasa, setelah daerah itu terdampak erupsi Gunung Sinabung.