Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Program Studi Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh Hasanuddin mengingatkan para dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG) atau spesialis kebidanan dan kandungan agar profesional dalam menagani pasien dan mencengah terjadinya pelanggaran hukum.
“Para dokter spesialis obstetri dan ginekologi harus hati-hati dan selalu profesional dalam bekerja,” katanya pada pemasangan brevet empat dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusuan Unsyiah Banda Aceh di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Senin
Keempat dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG) tersebut adalah Imam Zahari, Lutfi Nugroho, Rizka Aditya dan Dian Paramita.
“Fakultas Kedokteran Unsyiah sudah meluluskan sebanyak delapan orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan syukur alhamdulillah kita sudah meraih akreditasi A,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengingatkan para dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk berpegang tenguh pada sumpah dokter dan selalu berkonsultasi dengan rekan sejawat dalam menangani pasien.
“Terus belajar dan belajar serta menyesuaikan dengan perkembangan ilmu kedokteran,” kata Hasanuddin.
Perwakilan brevet dokter spesialis kebidanan dan kandungan Imam Zahari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing serta
mendampinginya.
“Saya mewakili rekan sejawat mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada guru dan rekan sejawat. Mereka tidak mengenal waktu ketika kami berkonsultasi,” ucap Imam.
Lebih lanjut ia menegaskan, profesi dokter dituntut untuk terus berpartisipasi dalam pendidikan yang berkelanjutan serta dituntut selalu meningkatkan derajat kesehatan.
“Sudah sangat pantas dan bahkan berkewajiban untuk menyumbang pikiran dan meningkatkan pelayanan serta membesarkan almamater di tingkat nasional maupun internasiona,” kata dia.
Ia menambahkan, profesi dokter juga dituntut selalu profesional yang berazaskan pada sumpah dokter serta hukum Islam.
Brevet empat dokter spesialis kebidanan dan kandungan Unsyiah tersebut dihadiri, Direktur RSUDZA Azharuddin, Prof Muhammad Andalas dan belasan dokter spesialis lainnya di lingkungan RSUDZA.