Takengon, Aceh (ANTARA) - Kawanan gajah liar dilaporkan merusak sedikitnya empat hektare lahan perkebunan warga di wilayah Kemukiman Pamar, Desa Kuala Rawa, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah.
Camat Rusip Antara, Iskandar, kepada wartawan, Rabu, menuturkan, warga setempat melihat ada 9 ekor gajah dalam satu kawanan memasuki wilayah pemukiman di sana, tepatnya di wilayah Dusun II Arul Mantong, Desa Kuala Rawa.
Namun, menurutnya, gajah-gajah tersebut tidak sampai mengganggu atau membahayakan warga, karena hanya datang untuk memakan tanaman yang ada di lahan perkebunan.
"Jadi kondisinya memang gajah-gajah ini mainnya di lahan perkebunan. Isinya ada pisang, pinang, coklat, itu habis semua. Kalau perkiraan masyarakat kurang lebih ada empat hektare lahan yang rusak," tutur Iskandar.
Dia menjelaskan, kawanan hewan dilindungi itu diketahui mulai memasuki wilayah perkampungan warga sejak hari Minggu (6/10).
Selain menyebabkan kerusakan lahan perkebunan warga, kata Iskandar, kawanan gajah tersebut juga telah merusak satu unit rumah kebun yang ada di lahan perkebunan.
"Ada rumah kebun milik Pak Ahmad, itu kabarnya rusak," kata Iskandar.
Lanjutnya, saat ini warga di sana hanya membiarkan saja kawanan gajah liar tersebut tanpa berusaha mengusirnya secara berlebihan.
Iskandar menyebut kehadiran gajah liar bukan lagi menjadi sesuatu yang aneh bagi warga di sana, karena hampir setiap tahunnya hewan bertubuh besar ini datang menghampiri perkampungan warga.
"Selama ini masyarakat membiarkan saja. Kalau diusir dengan mercon warga takut jadi masalah. Mereka hanya mengusir dengan bambu, diketok-ketok bambu itu, gajahnya mungkin minggir sebentar," ujarnya.
Hal lainnya, kata Iskandar, kawanan gajah liar tersebut hanya terlihat memasuki lahan perkebunan warga di waktu sore hari saja.
Sementara terkait kerugian warga di sana akibat kerusakan lahan perkebunan yang dialami, Iskandar mengaku tidak dapat memperkirakannya.
"Kalau kerugiannya dihitung uang saya tidak tahu berapa. Kalau luasnya kurang lebih empat hektare, isinya ada pisang, pinang, coklat. Itu umumnya tanaman warga di sana," sebut Iskandar.
Selain itu, Iskandar juga tetap mengimbau warga agar tetap berhati-hati selama kawanan gajah liar tersebut masih berada di wilayah perkampungan.
"Ya untuk hati-hati. Jangan diganggu dulu, nanti mungkin kita hubungi orang BKSDA untuk mencari solusinya," ucap Iskandar.