Blangpidie, Aceh (ANTARA) - Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) mengaku sangat mendukung Pemerintah Aceh dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi baru yang terintegrasi dengan membuka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) barat-selatan.
“ISMI selaku organisasi saudagar yang dibentuk oleh empat organisasi Islam di Indonesia tentu memiliki tanggungjawab moral terhadap harapan dan keinginan Pemerintah Aceh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi baru yang terintegrasi,” kata Ketua ISMI Aceh, Nurchalis di Blangpidie, Rabu.
Menurut Nurchalis, Pemerintah Aceh telah menetapkan tiga kabupaten di pantai barat selatan Aceh sebagai calon KEK dan KIT, yakni Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan analisis, kemudian Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Nagan Raya.
"Ketiga daerah itu diberikan ruang yang sama oleh pemerintah. Jadi, ISMI selaku organisasi saudagar muslim se-Indonesia tentu harus hadir di antara satu pilihan terbaik yang dipilih oleh Pemerintah tingkat pusat,” ujar Nurchalis.
Baca juga: Pemerintah Aceh usulkan tiga kawasan ekonomi khusus di pantai barat selatan
Menurut Nurchalis, ISMI Aceh dan pusat memilih Teluk Surin di Kabupaten Abdya sebagai pusat KEK halal barat-selatan karena sebelumnya Bupati Abdya, Akmal Ibrahim telah duluan menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Abdya dengan ISMI pusat.
Ketua umum Majelis Pimpinan Pusat Ilham Akbar Habibie setelah menandatangani MoU tersebut langsung mengimplementasikan melalui pembentukan tim persiapan akselerasi untuk merumuskan calon KEK tersebut agar menjadi sebuah harapan masyarakat barat-selatan.
Baca juga: Ketua DPRK dukung Nagan Raya jadi KEK di barat selatan Aceh
Adapun tim persiapan akselerasi yang dibentuk oleh Ilham Habibie melalui Surat Keputusan itu terdiri dari dewan pengarah dan tim perumus KEK Barsela dan untuk tim perumus diketuai oleh Andi Yudi Hendriawan.
Sedangkan Nurchalis selaku Ketua ISMI Aceh ditunjuk sebagai ketua dewan pengarah.
"Mas Andi selaku ketua tim perumus memiliki tanggungjawab dari hal rumusan KEK/KIT yang diusulkan itu dan melaporkan secara rutin kepada Bapak Ilham Habibie. Sedangkan saya sendiri bersama Sekjen ISMI Aceh ibu Yuliana dan anggota ditunjuk sebagai pengarah," ujar Nurchalis.
Baca juga: Saudagar Aceh Optimis Abdya jadi pusat KEK barat-selatan
Nurchalis berkata, tim persiapan akselerasi yang telah terbentuk tersebut saat ini sudah bekerja di Kabupaten Abdya untuk melakukan kajian-kajian, melakukan Fokus Group Discussion, melakukan pendataan dan mengambil langkah-langkah yang cocok untuk Teluk Surin Abdya.
Sebab, Ketua ISMI Pusat Ilham Habibie sangat mengharapkan agar KEK/KIT barat-selatan yang lokasinya dicalonkan di Teluk Surin Kabupaten Abdya tersebut menjadi kawasan industri syariah untuk mendorong pemerintah Indonesia untuk menjadi pemain utama di industri halal global.
Oleh karena itulah, ISMI terus mengamankan langkah dan MoU tersebut dan bahkan dalam waktu dekat ISMI akan melakukan rapat koordinasi nasional di pusat, dan dalam rakornas itu direncanakan akan dilakukan launching KEK syariah pertama untuk diusulkan ke pemerintah pusat melalui konsorsium.
"Artinya, konsorsium ini tahapan-tahapannya sudah mulai dan insyaallah akan menjadi sebuah bukti bahwa kehadiran ISMI benar-benar untuk peningkatan ekonomi umat. Jadi, apa yang kita lakukan itu khusus untuk mendukung setiap program pertumbuhan ekonomi baru oleh pemerintah Aceh,” ujarnya.
"Jadi, kabupaten manapun yang nantinya dipilih oleh pemerintah pusat sebagai pusat KEK dan KIT itulah yang terbaik dan harus didukung oleh kabupaten-kabupaten lain di barat selatan. Sebab pembangunan KEK dan KIT ini tidak mungkin semua daerah dibangun oleh pemerintah," ujarnya lagi.
Meskipun demikian, Nurchalis merasa sangat yakin kalau Pemerintah pusat lebih cenderung memilih Kabupaten Abdya sebagai pusat KEK/KIT halal barat selatan, dengan alasan daerah tersebut telah memulainya sejak 10 tahun silam dengan membangun infrastruktur jalan lebar 30 meter.
"Kemudian, pembebasan lahan seluas 745 hektar sejak 10 tahun lalu telah dibebaskan. RT-RW juga sudah ada, kedalaman laut melebihi dari 15 meter, dan memilii potensi luar biasa. Makanya sebelum Teluk Surin diusulkan oleh pemerintah Aceh, ISMI jauh-jauh hari sudah bergerak,” ungkapnya.
Selain berdasarkan hasil analisis dan kajian-kajian ISMI, secara geografisnya pun letak Kabupaten Abdya juga cukup strategis, yakni di tengah-tengah delapan kabupaten/kota di barat-selatan ditambah lagi sangat berdekatan dengan sejumlah kabupaten lain di lintas tengah Provinsi Aceh.
"Kita sangat serius dalam hal Teluk Surin ini, kita sudah didirikan kantor di Jakarta, sudah punya kantor perwakilan di Banda Aceh, jadi, sekarang pacuannya hanya satu bagaimana ini benar-benar menjadi sebuah terobosan baru terhadap KEK," ungkapnya menambahkan.
"Karena kenapa kita sudah ada KEK hadir di Lhokseumawe yang belum optimal akibat persoalan lahan. Bagaimana investor masuk kenyamanan lahan tidak ada. Kenapa kita yakin dengan Abdya, karena pemkab setempat telah menyediakan lahan yang sangat begitu luas," demikian Nurchalis.
ISMI dukung Pemerintah Aceh buka KEK barat-selatan
Kamis, 17 Oktober 2019 0:11 WIB
Ketiga daerah itu diberikan ruang yang sama oleh pemerintah. Jadi, ISMI selaku organisasi saudagar muslim se-Indonesia tentu harus hadir di antara satu pilihan terbaik yang dipilih oleh Pemerintah tingkat pusat