Washington (ANTARA) - Militer Amerika Serikat, Sabtu (26/10), melakukan operasi serangan terhadap pemimpin IS yang sukar dipahami, Abu Bakr Al-Baghdadi, kata seorang pejabat AS, saat Presiden AS Donald Trump bersiap mengeluarkan "pernyataan besar" di Gedung Putih, Minggu.
Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan jati dirinya, tak bisa mengatakan apakah operasi terhadap Al-Baghdadi itu berhasil.
Newsweek melaporkan operasi tersebut berlangsung di Provinsi Idlib, bagian barat-laut Suriah, dan dilancarkan oleh pasukan operasi khusus setelah menerima keterangan intelijen yang bisa ditindaklanjuti.
Pejabat tersebut tidak mengungkapkan perincian operasi itu dan para pejabat lain AS yang dihubungi oleh Reuters tak bersedia memberi komentar. Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.
Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley pada Sabtu malam (26/10) mengatakan Trump berencana mengeluarkan "pernyataan besar" di Gedung Putih pada pukul 09.00 waktu setempat (20.00 WIB) pada Minggu.
GIdley tidak memberi perincian lebih lanjut.
Presiden tersebut memberi petunjuk bahwa sesuatu terjadi pada Sabtu malam, ketika ia mencuit tanpa penjelasan, "Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi."
Trump kecewa terhadap media berita AS, yang sangat memusatkan perhatian, pada pemeriksaan pemakzulan --yang ia sebut gerakan tidak sah untuk memojokkanya.
Ia juga telah menghadapi kecaman keras dari kalangan anggota Partai Republik dan Demokrat karena tindakannya menarik tentara AS dari bagian timur laut Suriah, yang memungkinkan Turki menyerang sekutu Amerika, Suku Kurdi.
Trump direncanakan mengeluarkan pernyataan di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih, yang telah ia gunakan untuk mengeluarkan sejumlah pengumuman besar.
Baru pekan lalu ia menggunakan ruangan itu untuk mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Turki dan Suku Kurdi telah berjalan.
Sumber: Reuters