Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 13 orang calon hakim agung lolos seleksi tahap ketiga berupa tes kesehatan dan kepribadian melalui penetapan dalam rapat pleno Komisi Yudisial di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Selasa.
"Berdasarkan hasil sidang pleno, kami memutuskan ada 13 calon hakim agung yang lolos untuk mengikuti wawancara," tutur Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Aidul Fitriciada Azhari.
Dari calon hakim agung yang lolos seleksi kesehatan dan kepribadian itu, 10 diantaranya berprofesi sebagai hakim, satu orang berprofesi sebagai akademisi dan dua orang berprofesi sebagai hakim pajak di Kementerian Keuangan.
Berdasarkan jenis kamar, dua orang untuk kamar agama, yakni Ahmad Choiri (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda) dan Busra (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang); empat orang kamar perdata, yakni Dwi Sugiarto (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar), Maryana (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Yogyakarta), Rahmi Mulyati (Panitera Muda Perdata Khusus MA) dan Sumpeno (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar); dua orang kamar pidana, yakni Artha Theresia Silalahi (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pelambang) dan Soesilo (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin).
Selanjutnya tiga orang kamar militer, yakni Kolonel Sus Reki Irene Lumme (Hakim Tinggi Badan Pengawasan MA), Brigjen TNI Sugeng Sutrisno (Hakim Militer Utama Dilmiltama) dan Kolonel Tiarsen Buaton (Dosen Sekolah Tinggi Hukum Militer Ditkumad) serta dua orang dari kamar Tata Usaha Negara khusus pajak, yakni Sartono (Wakil Ketua III Pengadilan Pajak Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Hakim) dan Triyono Martanto (Hakim Pengadilan Pajak).
Berdasarkan kategori pendidikan, sebanyak tujuh orang bergelar doktor dan enam orang lainnya bergelar master.
Sementara berdasarkan kategori jenis kelamin, sebanyak 11 orang calon merupakan laki-laki, dan dua orang perempuan.
Seleksi calon hakim agung dilakukan untuk mengisi posisi delapan orang hakim agung dengan rincian sebanyak tiga orang untuk kamar pidana, satu orang untuk kamar agama, dua orang untuk kamar militer, empat orang untuk kamar perdata dan satu orang untuk kamar tata usaha negara khusus pajak.
Selanjutnya para calon hakim agung tersebut akan mengikuti seleksi wawancara pada Selasa-Kamis, 12-14 November 2019 di Gedung KY.