Kualasimpang, Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, melalui Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (Distanbunnak) mengklaim program cetak areal sawah baru 290 hektare bakal terealisasi hingga akhir tahun ini.
"(Program cetak sawah baru) sudah hampir selesai. Berjalan, dan sudah hampir selesai 290 hektare," ucap Kepala Distanbunnak Aceh Tamiang, Yunus di Kualasimpang, Selasa.
Ia menjelaskan, program cetak sawah baru tersebut berada pada tiga kecamatan dari total 12 kecamatan, yakni Karang Baru, Bendahara, dan Tenggulun.
Selama ini, lanjutnya, tiga kecamatan ini ditanami dengan beberapa tanaman keras yang sebagian di antaranya dijadikan perkebunan sawit, walau hasil tandan buah segar kelapa sawit tidak maksimal.
Ia mengaku, program itu merupakan inovasi pihaknya dalam meningkatkan produksi gabah kering yang akhir-akhir ini tidak sesuai hasilnya akibat rendahnya hasil produksi tanaman pangan jenis padi.
"Areal lahan cetak sawah baru yang ditanami oleh kelapa sawit, telah kita ratakan. Kita kembalikan fungsi semula, seperti beberapa di Tenggulun dari total luas ditargetkan 800 hektare," tegas dia.
"Ini, sekaligus menyahuti program ketahanan pangan nasional melalui Pemerintah Aceh dengan menggandeng TNI dipelaksanaannya, dan 'leading' sektornya ya kita," kata Yunus.
Kementerian Pertanian sebelumnya di tahun ini telah menargetkan dapat mencetak sawah seluas 6.000 hektare pada 2019.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan program cetak sawah baru dimulai April 2019 dengan target pencetakan lahan di luar Jawa melibatkan TNI.
"Alokasi cetak sawah 2019, sesuai survei, investigasi, dan desain (SID) seluas 6.000 hektare di tahun 2019 kerjasama dengan TNI. SID sebagai syarat pelaksanaan dan sudah di validasi," tuturnya.
Ia mengatakan, lokasi pelaksanaan sawah tersebut di antaranya Aceh 500 hektare, Lampung 600 ha, Kalimantan Utara 300 ha, Kalimantan Tengah 300 ha, Sulawesi Selatan 1.250 ha, Sulawesi Tengah 1.300 ha, Sulawesi Utara 750 ha, dan Papua 1.000 ha.